Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elpiji 3 Kg di Nganjuk Masih Langka, Pertamina Sarankan Warga Beli ke Pangkalan

Kompas.com, 12 Juni 2023, 17:53 WIB
Usman Hadi ,
Krisiandi

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Elpiji 3 kilogram di wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, masih langka. Kalaupun ada, harga di tingkat pengecer melambung tinggi mencapai Rp 23.000 per tabung.

Padahal biasanya seharga Rp 18.000 hingga Rp 20.000 per kilogram. 

“Harganya sekarang Rp 23.000, tapi barang kosong,” ujar Ahmad Saeful Kohar, salah satu warga Desa Gondang, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, kepada Kompas.com, Senin (12/6/2023).

Saeful menuturkan, kelangkaan elpiji 3 kilogram di wilayah tempat tinggalnya terjadi selama sepekan terakhir.

Baca juga: Elpiji 3 Kilogram Langka di Bali, Pertamina Sebut karena Tingginya Konsumsi Saat Libur Panjang

Keterangan serupa disampaikan Panji, salah satu warga Dusun Bendo, Desa Demangan, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk.

Panji mengatakan, hingga saat ini elpiji 3 kilogram di lingkungannya masih langka. Oleh karenanya, kata dia, banyak warga yang mulai beralih menggunakan kayu bakar.

"Iya ini tabung melon masih langka,” ucap Panji.

Baca juga: Elpiji 3 Kg di Nganjuk Langka, Pemkab Sidak SPBE

Tak hanya di wilayah Kecamatan Pace dan Tanjunganom, sejumlah kelurahan di pusat kota Nganjuk juga masih mengalami kelangkaan elpiji 3 kilogram.

“Ini kalau stoknya satu-dua ada, tapi harganya naik,” papar Indro, warga Kelurahan Payaman, Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk.

Pertamina Pastikan Stok Aman

Sementara itu, Section Head Communication and Relations Pertamina Patra Niaga di Region Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus), Taufiq Kurniawan, memastikan stok elpiji 3 kilogram di Nganjuk mencukupi.

Taufiq menuturkan, rata-rata kebutuhan elpiji 3 kilogram di Nganjuk sekitar 42.000 sampai 43.000 tabung per hari.

Untuk menutup kebutuhan itu, Pertamin memasok 5.000 hingga 6.000 tabung elpiji. Itu dilakukan untuk menstabilkan harga di pasaran.

Baca juga: Bupati Nganjuk Minta Warga Tak Panic Buying Sikapi Kelangkaan Elpiji 3 Kg

“Jadi kalau pasokan ke SPBE sendiri itu sudah luar biasa, kita buffer-in sekitar 5.000 sampai dengan 6.000 tabung. Jadi konsumsi harian tadi kan 42.000 ya per hari, itu di SPBE selalu kita buffer 5.000 sampai dengan 6.000 tabung,” paparnya.

“Kalau dari kami Pertamina bisa memastikan bahwa stok dalam rantai distribusi kita baik SPBE, agen, maupun pangkalan itu dalam keadaan aman,” lanjut Taufiq.

Imbau Warga Beli di Bangkalan

Untuk itu, Taufiq mengimbau masyarakat untuk menbeli elpiji 3 kilogram di pangkalan. Ia memastikan stok tabung melon di pangkalan mencukupi.

“Masyarakat secara individu itu kami imbau ketika harganya melambung enggak karu-karuan ataupun tinggi, paling gampang adalah membeli elpiji di pangkalan,” papar Taufiq.

Baca juga: PKL di Kota Batu Kesulitan Dapatkan Elpiji 3 Kilogram

“La saat ini pangkalan elpiji itu sudah tersedia satu desa satu pangkalan, melalui program kita sejak dari tahun 2017,” sambung dia.

Menurut Taufiq, elpiji 3 kilogram di tingkat pangkalan seragam dijual dengan harga Rp 16 ribu per tabung.

“Untuk Nganjuk sendiri itu ada 850 pangkalan, saya enggak tahu jumlah desanya berapa se-Nganjuk, tapi yang jelas itu pasti lebih banyak daripada jumlah desa yang ada di Nganjuk,” pungkas dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau