Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Taksi Online Dibunuh Penumpang di Lumajang, Jasad Dibuang ke Jurang Sedalam 22 Meter

Kompas.com, 7 Juni 2023, 20:47 WIB
Miftahul Huda,
Krisiandi

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Unit Reserse Kriminal Polres Malang menemukan jasad sopir taksi online yang hilang sejak empat hari lalu usai mengantarkan penumpang ke Pantai Balekambang pada Sabtu (3/6/2023).

Jenazah korban bernama Apris Fajar Santoso (29) yang diduga dibunuh oleh penumpangnya sendiri ini ditemukan di area Perbukitan Piket Nol, Rabu (7/6/2023).

Tepatnya, di jurang dengan kedalaman 22 meter pada Kilometer 56, Dusun Kamarkajang, Desa sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca juga: Sopir Taksi Online Diduga Dirampok dan Dibunuh di Malang, Jasadnya Dibuang ke Jurang di Lumajang

Pantauan Kompas.com, rombongan polisi dari Polres Malang datang ke lokasi ditemukannya mayat sekitar pukul 11.00 WIB.

Tersangka pelaku tampak berada di salah satu mobil rombongan untuk menunjukkan lokasi jasad korban dibuang.

Tiba di lokasi, polisi langsung memasang garis polisi untuk membatasi warga yang sudah berkerumun menunggu proses evakuasi berlangsung.

Proses pengangkatan jasad korban berlangsung cukup lama yakni sekitar 1,5 jam. Polisi harus menuruni jurang yang curam serta menyisir pepohonan yang lebat dengan bantuan tali tampar diikat di pohon besar tepi jurang.

Jasad korban akhirnya ditemukan di kedalaman 22 meter menggunakan celana berwarna krem dalam keadaan tersangkut di pohon kopi.

Baca juga: Sopir Taksi Online di Malang Dilaporkan Hilang Usai Antar Penumpang, Polisi Selidiki

Tidak jauh dari lokasi jasad korban ditemukan, polisi juga mendapati jaket berwarna abu-abu dan selimut coklat yang diduga milik korban.

Pada tubuh korban, terdapat luka-luka di bagian kepala serta bekar jeratan tali di bagian leher. Selain itu, bagian punggung korban juga terdapat beberapa luka gores.

Kasat Reskrim Polres Malang Iptu Wahyu Rizky Saputro mengatakan, jasad yang ditemukan adalah sopir taksi online yang dilaporkan hilang oleh keluarganya usai menerima pesanan mengantar penumpang dari Kecamatan Kepanjen menuju Pantai Balekambang.

Menurutnya, korban diduga dibunuh oleh tersangka yang merupakan penumpangnya sendiri lantaran ingin merampas mobil milik korban.

Korban dibunuh oleh pelaku di Malang dan jasadnya dibuang di Piket Nol, Kabupaten Lumajang.

Baca juga: Sopir Taksi Online Asal Malang yang Dilaporkan Hilang Ditemukan Tewas di Lumajang

"Ini hasil pengembangan dari laporan orang hilang, tadi malam kita tangkap dua orang lalu kita lakukan pencarian tubuh korban disini (Lumajang) sesuai keterangan dari yang bersangkutan. Di sini hanya tempat pembuangannya (mayat) saja," kata Wahyu di Lumajang.


Wahyu menjelaskan, modus yang digunakan pelaku adalah dengan cara memesan taksi online.

Kala itu, pelaku yang ada di Kecamatan Kepanjen memesan taksi online untuk diantarkan ke Pantai Balekambang, Kecamatan Bantur sekitar pukul 17.30 WIB.

Namun, di tengah perjalanan, para tersangka ini berusaha merampas mobil milik korban hingga membunuhnya.

"Modusnya pelaku memesan taksi online dan di tengah perjalanan pelaku berniat menguasai kendaraan korban," jelasnya.

Baca juga: Akhir Tragis Sopir Taksi Online di Malang, Tewas Dibunuh dan Dirampok Penumpang

Usai dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), jenazah korban dibawa ke Malang untuk dilakukan proses penyelidikan lebih lanjut.

Wahyu menyebut, polisi masih akan melakukan pengembangan untuk mencari tahu apakah ada orang lain yang terlibat dalam kasus pembunuhan dan perampokan tersebut.

"Kita masih akan lakukan pengembangan khawatir ada tersangka lain yang belum tertangkap," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau