SURABAYA, KOMPAS.com - Ketua RT mengungkap sosok ABU (52) terduga teroris yang ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Jalan Kalimas Madya III Nyamplungan, Pabean Cantian, Surabaya, Jumat (3/5/2023).
Menurutnya, sosok ABU dikenal cenderung pendiam, tertutup, dan jarang bersosialisasi.
Abri menuturkan dirinya tidak mengetahui sama sekali pekerjaan ABU selama ini
Baca juga: Terduga Teroris Ditangkap di Surabaya, Buku dan Panah Disita dari Rumahnya
Dia pernah mendapat informasi bahwa ABU sempat mengenyam bangku perkuliahan jurusan teknik kimia di salah satu kampus teknik negeri di Surabaya.
"Informasinya dia keluar dari kampus," terangnya saat dihubungi melalui telepon, Minggu (4/6/2023).
Menurutnya, selama ini ABU tidak pernah mengundang teman-temannya ke rumah.
"Katanya dia sering ke kawasan Jalan Sasak untuk bertemu teman-temannya," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Densus 88 Antiteror Polri menangkap ABU di Jalan Kalimas Madya III Nyamplungan, Pabean Cantian, Surabaya, Jumat (3/5/2023).
"Ditangkap jam 8 pagi di sekitar rumahnya," kata Abri.
Baca juga: Terduga Teroris Ditangkap di Surabaya, Buku dan Panah Disita dari Rumahnya
Abri mengaku diminta menjadi saksi proses penggeledahan dan penyitaan barang bukti di rumah ABU.
"Yang disita ada jenis buku," ujarnya.
Informasi yang dihimpun, ABU ditangkap saat di depan gang utama permukiman rumahnya, atau tepat gapura depan bertuliskan Jalan Kalimas Madya III.
ABU lalu digelandang masuk ke dalam mobil polisi.
Proses penggeledahan menurut dia berlangsung dua jam. Ada puluhan buku yang disita. Selain buku, polisi juga mendapatkan busur dan anak panahnya.
"Busur dan anak panah juga disita," terangnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto enggan memberikan komentar soal penangkapan terduga teroris di wilayah hukumnya. Menurutnya, penanganan teroris adalah wewenang penuh dari Tim Densus 88 Antiteror.
"Ini ranah densus, ditunggu saja, semoga nanti diinfokan kalau udah beres," tegasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.