BLITAR, KOMPAS.com – Sejumlah penumpang kereta api lokal (commuter line) mengeluh kebingungan saat harus transit di Stasiun Blitar guna melanjutkan perjalanan.
Di platform Instagram, warganet yang mengaku penumpang kereta api commuter ramai memperbincangkan dampak dari pemberlakuan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2023 mulai 1 Juni kemarin.
Dalam Gapeka, Stasiun Blitar menjadi stasiun transit untuk dua kereta lokal, yakni Commuter Line Dhoho dan Commuter Line Penataran.
Kedua kereta lokal memiliki relasi perjalanan Blitar-Surabaya namun dengan rute berbeda. Dhoho melewati jalur barat (Kertosono) sedangkan Penataran melewati jalur timur (Malang).
Baca juga: Anak Nilai Kematian Tak Wajar, Makam Pensiunan TNI di Blitar yang Meninggal 3 Pekan Lalu Dibongkar
Dengan fungsi Stasiun Blitar sebagai stasiun transit, penumpang Commuter Line Penataran dari Malang dengan tujuan Kertosono, misalnya, harus turun di Stasiun Blitar dan melanjutkan perjalanan dengan Commuter Line Dhoho. Demikian sebaliknya.
“’@candracandra5097 munggah mudhun barang. Bagi lansia dan ibu hamil, ibu gendong anak yo rodok soro. Ojo omong "repot yo golek alternatif liyo’ (pakai naik turun. Bagi lansia dan ibu hamil, ibu gendong anak ya agak sengsara. Jangan bilang ‘kalau repot cari alternatif lain’", tulis akun Instagram @rizaprananta_ dalam satu trit tentang dampak dari pemberlakuan Gapeka 2023.
Menanggapi hal itu, External Relations & Corporate Image Care Manager PT KAI Commuter Indonesia (KCI) Leza Arlan mengatakan pihaknya bekerja sama dengan KAI Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun telah menerjunkan 18 petugas guna membantu mengarahkan penumpang Commuter Line Dhoho dan Penataran yang transit di Stasiun Blitar.
Mereka, kata Leza, terdiri dari petugas posko KAI Commuter dan KAI, passenger service, mobile customer service dan petugas loket.
“Kami mengimbau kepada pengguna yang memerlukan bantuan jangan segan untuk menghampiri petugas yang berjaga dan selalu ikuti arahan petugas selama menggunakan commuter line,” ujar Leza dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Jumat (2/6/2023).
Baca juga: Remaja Perempuan di Blitar Beberapa Kali Tertangkap Curi Motor, Jadi Maling sejak SMP
Leza manambahkan, penetapan Stasiun Blitar sebagai stasiun transit merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan frekuensi perjalanan kereta ke depan.
“Kebijakan ini juga sejalan dengan pembangunan jalur kereta dobel (double track) Mojokerto-Sepanjang,” ujarnya.
Dalam Gapeka 2023, lanjutnya, perjalanan Commuter Line Dhoho juga ditambah dari 4 perjalanan pulang pergi (PP) menjadi 5 PP dalam sehari. Sementara, frekuensi perjalanan Commuter Line Penataran yang melewati Malang masih tetap 4 PP.
Munculnya sejumlah keluhan penumpang terkait keharusan transit di Stasiun Blitar, kata Leza, diduga juga merupakan akibat dari kepadatan penumpang Commuter Line Dhoho dan Penataran selama libur panjang yang kebetulan bersamaan juga dengan pemberlakuan kebijakan baru tersebut yakni mulai Kamis, 1 Juni.
Berdasarkan catatan PT KCI, kata Leza, terjadi lonjakan penumpang yang signifikan di seluruh stasiun Wilayah Daop 8 Surabaya termasuk Stasiun Blitar.
Menurut Leza, di hari pertama pemberlakuan Gapeka 2023, Kamis, Stasiun Blitar tercatat telah melayani 2.486 penumpang kereta lokal hanya dalam beberapa jam saja hingga sekitar pukul 16.00 WIB.
Baca juga: Pegawai Honorer di Blitar Ditangkap atas Kasus Penipuan, Modusnya Janjikan Korban jadi ASN
“Hingga pukul 16:00 WIB KAI Commuter telah melayani 2.486 orang khusus di Stasiun Blitar dan total 45.855 orang untuk di seluruh stasiun Wilayah 8 Surabaya,” ujarnya.
Seiring waktu, Leza berharap penumpang kereta lokal akan terbiasa dengan keharusan transit di Stasiun Blitar sementara pihaknya berjanji akan terus menggencarkan sosialisasi kebijakan baru tersebut.
Leza menambahkan bahwa meski harus turun dan berganti kereta lokal di Stasiun Blitar, penumpang tidak akan dikenakan biaya tiket tambahan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.