Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Bentrok Mahasiswa Luar Daerah dengan Warga Malang, 5 Rumah Rusak

Kompas.com - 29/05/2023, 09:23 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Polisi menjelaskan duduk perkara kericuhan antara warga dan mahasiswa luar daerah  yang mengakibatkan lima rumah warga rusak.

Kapolsek Lowokwaru, AKP Anton Widodo mengatakan, kericuhan itu terjadi pada Jumat (26/5/2023) malam di lingkungan RT 3 RW 5, Jalan Joyo Suryo, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.

Baca juga: Viral, Video Warga Menerobos dan Hendak Menumpang Mandi di Ruang Direktur PDAM Malang, Protes Air Mati 3 Hari

Kronologi versi polisi

Anton menjelaskan, keributan berawal saat sekitar 10 mahasiswa asal luar daerah bergurau ketika waktu Maghrib.

Warga setempat memberi tahu mereka untuk tidak ramai, dengan maksud menghargai masyarakat yang hendak ibadah.

Para mahasiswa itu, kata Anton, dalam pengaruh minum-minuman keras.

"Menjelang Maghrib, suara mereka (beberapa mahasiswa asal lua daerah) berguraunya kencang, dikasih tahu oleh warga, dibilangi 'hey mas mau Maghrib jangan kencang-kencang kalau guyon'," kata Anton, Minggu (28/5/2023).

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 29 Mei 2023: Pagi Cerah dan Sore Cerah Berawan

Namun, peringatan warga tersebut tak digubris. Beberapa mahasiswa itu justru tidak terima mendapat perlakuan tersebut.

"Dihiraukan, akhirnya warga ngomong ke orang-orang kampung lainnya kalau diperingatkan enggak terima," katanya.

Selanjutnya, warga menemukan adanya salah satu mahasiswa yang membawa senjata tajam (sajam). Mahasiswa tersebut diamankan oleh warga dengan diikat tali rafia.

"Dari anak-anak itu ada salah satu bawa sajam, akhirnya sama warga diamankan sajam itu, anak ini informasinya diikat sama tali rafia," katanya.

Diduga mahasiswa tersebut juga mendapatkan penganiayaan fisik. Namun, polisi masih mendalami kebenaran tersebut.

"Ya kalau melihat reaksi dari korban iya, karena ada bekas luka yang sudah divisum," katanya.

Baca juga: Tragedi Peniwen, Pembantaian Relawan Palang Merah di Malang

Ricuh

Lebih lanjut, mahasiswa tersebut bisa kabur dan memberitahukan kepada teman-temannya bila mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan.

Para mahasiswa asal luar daerah itu kemudian mencari pelaku yang mengikat temannya. Namun, belum bertemu dengan pelaku, para mahasiswa merusak rumah warga.

"Kemudian bisa lari anak itu ke teman-temannya kalau dia diperlakukan begitu, mereka cari orang yang mengikat temannya. Nah itu belum ketemu sama pelakunya, belum ketemu sama anak yang ikat ini sudah marah duluan, rumahnya warga dirusak," katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com