Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkomunikasi dengan Kurnia Meiga 6 Bulan Lalu, Asisten Pelatih Arema Ungkap Kondisi Eks Kiper Timnas yang Diduga Jual Medali

Kompas.com, 12 Mei 2023, 10:01 WIB
Pythag Kurniati

Editor

MALANG, KOMPAS.com - Eks kiper Timnas Indonesia dan pemain legendaris Arema FC Kurnia Meiga diduga menjual atribut sepak bola miliknya, di antaranya medali.

Hal itu diketahui dari unggahan di akun media sosialnya, @egahermansyah.

Baca juga: Eks Kiper Timnas Kurnia Meiga Diduga Jual Medali, Arema FC Dorong Pemerintah Beri Bantuan

Kondisi Kurnia

Asisten Pelatih Arema FC, Joko Susilo mengatakan terakhir kali berkomunikasi dengan Kurnia Meiga enam bulan yang lalu melalui panggilan video.

Kurnia saat itu sedang berada di Jakarta. Kondisi Kurnia yang diduga sakit ketika itu belum menunjukkan perubahan positif, sehingga Joko mengaku terus memberikan motivasi.

"Dia baik, sudah ada perubahan, tapi saya masih melihatnya perubahan yang belum signifikan," kata Joko Susilo kepada Kompas.com, Kamis (11/5/2023).

Baca juga: Aji Santoso Ikut Prihatin Atas Kondisi Kurnia Meiga

Ingin ajak Kurnia Meiga

Joko mengatakan klub sebenarnya sudah berinisiatif menggunakan jasa Kurnia Meiga untuk berkegiatan di Arema FC. Namun masih menunggu kondisi Kurnia membaik.

"Kalau dia sudah 60-70 persen, kita sudah inisiatif untuk dipercayakan, 60-70 persen kita berdayakan," katanya.

Menurutnya, kemampuan Kurnia Meiga sangat mumpuni karena selama masih aktif dia adalah salah satu kiper terbaik Indonesia.

Selain itu, kesetiaan Kurnia Meiga kepada Arema FC tidak perlu diragukan lagi.

Baca juga: Adilson Maringa dan Bayang-bayang Kurnia Meiga di Bawah Mistar Gawang Arema FC

"Bagaimana kita seperti anak dengan dia waktu IPL, ISL jadi dua, dia ke sana, kita ajak ke sini lagi, banyak sekali, kita paham semuanyalah. Salah satu yang terbaik dia, dan banyak yang terbaik, tapi salah satu terbaik dan Indonesia," katanya.

"Dan waktu itu dia mau ke Jepang, dia mau mengorbankan memilih Arema, tidak ke Jepang," imbuhnya.

Joko mengaku ingin menghubungi Kurnia Meiga untuk menanyakan kondisi terbarunya, tetapi masih mencari waktu yang tepat.

Baca juga: Nomor Punggung 1 Dipensiunkan Arema FC Untuk Kurnia Meiga


Dukungan pemerintah

Joko Susilo juga berharap agar pemerintah memberikan dukungan kepada Kurnia Meiga agar bebannya bisa berkurang.

Menurutnya, Kurnia Meiga layak mendapatkan hal itu karena pernah berjasa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

"Yang tepat dari pemerintah bukan dari klub, dari klub okelah nanti, tapi yang sekarang dari pemerintah bagaimana pun aset PSSI dia itu," ujarnya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 12 Mei 2023: Pagi Cerah Berawan dan Sore Hujan Ringan

Perhatian pada atlet

Pelatih Kepala Arema FC, I Putu Gede, menambahkan bahwa kasus Kurnia Meiga ini membuktikan bahwa atlet-atlet di Indonesia masih belum mendapatkan perhatian optimal dari pemerintah.

"Banyak atlet yang sudah membawa nama Indonesia, tapi kurang perhatian, terkhusus untuk Kurnia Meiga memang mestinya ada satu perhatian, bukan hanya tim ini saja, di klub, di pemerintahan, karena Kurnia Meiga punya prestasi terutama di Malang, apalagi di Indonesia, jadi turut prihatin," katanya.

Putu berharap atlet sepak bola Indonesia bisa memiliki kehidupan yang layak setelah tidak aktif bermain lagi.

"Pemain ketika satu contoh supaya bisa me-manage, ya bisa belajar dari pengalaman yang sudah ada, itu sangat penting," katanya.

Dia pun ingin segera menghubungi Kurnia Meiga, namun akan mencari waktu yang tepat.

Baca juga: Sebut Kurnia Meiga, Ini Alasan Andritany Enggan Gunakan Nomor 1 di Timnas Indonesia

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kurnia Meiga (@egahermansyah)

 

Diduga jual medali

Diberitakan sebelumnya, lewat akun Instagram @egahermansyah, Kurnia Meiga diduga menjual atribut sepak bola miliknya, termasuk medali.

'Dijual. Semua atribut sepak bola saya. For more further info please chat with my admin on +6281399384935," dikutip dari akun Instagram @egahermansyah.

Kompas.com sudah mencoba menghubungi nomor kontak yang tercantum. Namun, sampai berita ini ditulis, belum ada respons dari pihak yang bersangkutan.

Video singkat tersebut diunggah pada 21 Maret 2023. Terlihat dia menunjukkan beberapa medali yang dia raih sepanjang kariernya sebagai pesepak bola.

Dia juga menambahkan keterangan bertuliskan: 'Dengan sangat berat hati, melepas semua prestasi. Yang berminat meminangnya Hub kontak di bio. Terima kasih banyak'.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Malang dan Batu, Nugraha Perdana | Editor: Pythag Kurniati)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau