SUMENEP, KOMPAS.com - Kantor Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dua kali terbakar.
Ketua Tanfidziyah PCNU Sumenep KH A Pandji Taufiq mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (23/4/2023) dan Jumat (5/5/2023).
Pihak PCNU Sumenep kini sudah melaporkan insiden itu ke polisi lantaran menduga kebakaran tersebut dilakukan secara sengaja oleh orang tak dikenal.
Baca juga: Soal Nama Kader NU yang Maju Pilpres 2024, Ketua PBNU: Serahkan pada Masyarakat
"Kami sudah laporkan, bahkan sejak kejadian pertama kami sudah laporkan, kejadian kedua juga sudah kami laporkan," kata KH A Pandji saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/5/2023).
Pandji menjelaskan, peristiwa kebakaran yang terjadi di kantor MWC NU Lenteng diduga disengaja oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Terakhir, kebakaran terjadi pada tumpukan kayu yang ada di belakang kantor MWC NU Lenteng.
Kayu-kayu tersebut merupakan material bangunan berupa hasil swadaya masyarakat yang dihibahkan untuk pembenahan kantor NU yang sebelumnya terbakar.
Baca juga: Mahfud MD Pernah Disebut Bukan Kader NU Jelang Pilpres 2019, Ketum PBNU Bilang Begini
Beruntung, lanjut dia, saat itu ada sejumlah orang yang bermalam di kantor tersebut. Bila tidak, api kemungkinan akan membesar dan membakar hampir semua kantor MWC NU Lenteng.
"Coba tidak ada yang bermalam, bisa saja kantornya hangus terbakar," tuturnya.
Menurutnya, sejak kejadian kebakaran pertama, pengurus sudah melapor ke polisi. Namun, saat itu, belum ada tanggapan.
Hingga akhirnya, pada Jumat (5/5/2023) kebakaran kedua terjadi lagi. Ia bersama anggota PCNU Sumenep kembali melaporkan peristiwa tersebut.
"Seandainya laporan pertama ada tindakan, kami yakin tidak akan terjadi peristiwa yang kedua," singkatnya.
Kini, Pandji berharap, peristiwa pembakaran itu segera terungkap. Polisi diminta sigap merespons dua pembakaran yang diduga dilakukan secara sengaja.
"Semoga kasusnya segera terungkap, kami juga sudah mengajak masyarakat untuk istigasah sampai semuanya ada petunjuk," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.