Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor MWC NU Lenteng di Sumenep 2 Kali Terbakar, Pengurus Lapor Polisi

Kompas.com - 08/05/2023, 09:46 WIB
Ach Fawaidi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Kantor Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dua kali terbakar.

Ketua Tanfidziyah PCNU Sumenep KH A Pandji Taufiq mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (23/4/2023) dan Jumat (5/5/2023).

Pihak PCNU Sumenep kini sudah melaporkan insiden itu ke polisi lantaran menduga kebakaran tersebut dilakukan secara sengaja oleh orang tak dikenal.

Baca juga: Soal Nama Kader NU yang Maju Pilpres 2024, Ketua PBNU: Serahkan pada Masyarakat

"Kami sudah laporkan, bahkan sejak kejadian pertama kami sudah laporkan, kejadian kedua juga sudah kami laporkan," kata KH A Pandji saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/5/2023).

Pandji menjelaskan, peristiwa kebakaran yang terjadi di kantor MWC NU Lenteng diduga disengaja oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Terakhir, kebakaran terjadi pada tumpukan kayu yang ada di belakang kantor MWC NU Lenteng.

Kayu-kayu tersebut merupakan material bangunan berupa hasil swadaya masyarakat yang dihibahkan untuk pembenahan kantor NU yang sebelumnya terbakar.

Baca juga: Mahfud MD Pernah Disebut Bukan Kader NU Jelang Pilpres 2019, Ketum PBNU Bilang Begini

Beruntung, lanjut dia, saat itu ada sejumlah orang yang bermalam di kantor tersebut. Bila tidak, api kemungkinan akan membesar dan membakar hampir semua kantor MWC NU Lenteng.

"Coba tidak ada yang bermalam, bisa saja kantornya hangus terbakar," tuturnya.

Menurutnya, sejak kejadian kebakaran pertama, pengurus sudah melapor ke polisi. Namun, saat itu, belum ada tanggapan.

Hingga akhirnya, pada Jumat (5/5/2023) kebakaran kedua terjadi lagi. Ia bersama anggota PCNU Sumenep kembali melaporkan peristiwa tersebut.

"Seandainya laporan pertama ada tindakan, kami yakin tidak akan terjadi peristiwa yang kedua," singkatnya.

Kini, Pandji berharap, peristiwa pembakaran itu segera terungkap. Polisi diminta sigap merespons dua pembakaran yang diduga dilakukan secara sengaja.

"Semoga kasusnya segera terungkap, kami juga sudah mengajak masyarakat untuk istigasah sampai semuanya ada petunjuk," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com