Ketua Tanfidziyah PCNU Sumenep KH A Pandji Taufiq mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (23/4/2023) dan Jumat (5/5/2023).
Pihak PCNU Sumenep kini sudah melaporkan insiden itu ke polisi lantaran menduga kebakaran tersebut dilakukan secara sengaja oleh orang tak dikenal.
"Kami sudah laporkan, bahkan sejak kejadian pertama kami sudah laporkan, kejadian kedua juga sudah kami laporkan," kata KH A Pandji saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/5/2023).
Pandji menjelaskan, peristiwa kebakaran yang terjadi di kantor MWC NU Lenteng diduga disengaja oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Terakhir, kebakaran terjadi pada tumpukan kayu yang ada di belakang kantor MWC NU Lenteng.
Kayu-kayu tersebut merupakan material bangunan berupa hasil swadaya masyarakat yang dihibahkan untuk pembenahan kantor NU yang sebelumnya terbakar.
Beruntung, lanjut dia, saat itu ada sejumlah orang yang bermalam di kantor tersebut. Bila tidak, api kemungkinan akan membesar dan membakar hampir semua kantor MWC NU Lenteng.
"Coba tidak ada yang bermalam, bisa saja kantornya hangus terbakar," tuturnya.
Menurutnya, sejak kejadian kebakaran pertama, pengurus sudah melapor ke polisi. Namun, saat itu, belum ada tanggapan.
Hingga akhirnya, pada Jumat (5/5/2023) kebakaran kedua terjadi lagi. Ia bersama anggota PCNU Sumenep kembali melaporkan peristiwa tersebut.
"Seandainya laporan pertama ada tindakan, kami yakin tidak akan terjadi peristiwa yang kedua," singkatnya.
Kini, Pandji berharap, peristiwa pembakaran itu segera terungkap. Polisi diminta sigap merespons dua pembakaran yang diduga dilakukan secara sengaja.
"Semoga kasusnya segera terungkap, kami juga sudah mengajak masyarakat untuk istigasah sampai semuanya ada petunjuk," kata dia.
https://surabaya.kompas.com/read/2023/05/08/094648978/kantor-mwc-nu-lenteng-di-sumenep-2-kali-terbakar-pengurus-lapor-polisi