Setelah kembali dari pasar, David cekcok dengan ibunya.
David gelap mata sehingga tega menusuk ibunya dengan pisau dapur.
Warga sempat membawa Sunarsih ke RS Mitra Delima. Tapi, Sunarsih meninggal saat dalam perjalanan menuju RS.
"Setelah menusuk ibunya, David tidak berniat kabur. Warga sempat membawa David ke Balai Desa Urek-urek, kemudian diserahkan ke Polsek Gondanglegi," terang dia.
Setelah kejadian itu, pelaku diamankan di Mapolres Malang untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Dari hasil pemeriksaan polisi, kasus pembunuhan dipicu pertengkaran terkait permasalahan uang jual beli tanah.
Wakapolres Malang Kompol Wisnu Setiawan Kuncoro mengatakan, sehari sebelum kejadian, pelaku dan korban cekcok mulut lantaran sewa lahan tebu yang dicarikan oleh pelaku atas permintaan korban tidak sesuai dengan keinginan korban.
Selain itu, korban juga mengungkit persoalan jual beli tanah di kawasan Kecamatan Wajak pada tahun 2022 lalu, yang tidak direalisasikan oleh pelaku.
Padahal, korban sudah mengirim uang senilai Rp 50 juta kepada pelaku ketika ia masih bekerja di Hong Kong.
"Namun, uang Rp 50 juta itu habis digunakan oleh pelaku untuk kebutuhan sehari-hari," ungkap dia dalam konferensi pers, Senin.
Baca juga: Fakta Baru soal Anak Bunuh Ibu di Malang, Korban Marah Uang Titip Beli Tanah Dihabiskan Pelaku
Kemudian, pada Sabtu pagi, korban kembali marah kepada pelaku, namun pelaku tidak melakukan perlawanan.
"Sebaliknya, saat pelaku pergi ke kamar mandi dan melewati dapur, pelaku melihat pisau dapur. Pisau itu lalu diambil untuk menghabisi korban," imbuh dia.
Akibat perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 44 ayat 3 Undang-undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga juncto Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman hukuman penjara paling lama 15 tahun.
Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Kabupaten Malang, Imron Hakiki | Editor Farid Assifa)
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Anak Bunuh Ibu Kandung di Malang, Sri Lihat Sunarsih Bersimbah Darah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.