Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anak Penjual Sayur Keliling Diterima di 3 Universitas Ternama Luar Negeri, Berharap Dapat Beasiswa Program Indonesia Maju

Kompas.com - 10/04/2023, 05:18 WIB
Imron Hakiki,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - "Banyak jalan menuju Roma". Pepatah itu benar-benar dirasakan oleh Chaswanah Aini (18), warga Desa Kedungrejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Di tengah segala keterbatasannya, ia bisa menjadi kandidat mahasiswa perguruan tinggi luar negeri. Yakni, University of Toronto Canada, McMaster University Canada, dan Monash University Australia.

Kini, ia tinggal menunggu pengumuman beasiswa program Indonesia Maju untuk pembiayaan pendidikannya di ketiga perguruan tinggi tersebut.

Keberhasilannya bisa lolos di tiga perguruan tinggi itu tidak lepas dari kegigihan dan kepandaian remaja yang akrab disapa Wana itu.

Baca juga: Siswi Miskin Ini Ditolak 2 PTN tapi Diterima 3 Universitas Luar Negeri Ternama

Padahal, jika dilihat dari latar belakangnya, Wana tergolong berasal dari keluarga yang kurang mampu.

Ibunya, Puji Rayahu Riningsih (48) sehari-hari bekerja sebagai penjual sayur keliling.

Sementara ayahnya, Muhammad Jazuli sudah meninggal sejak Wana duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Rumah yang ditinggali Wana bersama ibunya dan kakaknya pun terlihat sederhana. Beberapa dindingnya sudah terlihat kusam, dengan jendela yang juga tampak sudah mulai dimakan rayap. Rumah itu adalah peninggalan dari ayahnya.

"Jadi kalau dari biaya, kami ya terbatas. Saya bilang ke anak saya: Kalau mau lanjut kuliah cari beasiswa ya, Nak. Karena saya tidak akan mampu," ungkap Ibu Wana, Puji saat ditemui di kediamannya, Minggu (9/3/2023).

Puji mengaku hanya bisa berdoa untuk keberhasilan anak keduanya itu. Meski, ia tidak pernah menyangka bahwa Wana bisa benar-benar diterima di perguruan tinggi luar negeri.

"Saya cuma memanjatkan doa, ketika ada salah satu pelanggan sayur saya bilang kalau anaknya kuliah di luar negeri, saya bilang 'Semoga menular ke anak saya. Mungkin doa itulah yang terkabul'," jelasnya.

Pastinya, Puji sangat bersyukur atas apa yang telah diraih Wana. Ia mengaku ikhlas ditinggal sendiri di rumah dan akan terus mendukung keinginan anaknya kuliah di luar negeri.

"Saya ikhlas meskipun saya ditinggal di rumah. Yang penting anak saya bisa sekolah setinggi-tingginya sesuai yang ia inginkan," jelasnya.

Sementara itu, Wana mengatakan pada 3 perguruan tinggi itu, pihaknya mengambil konsentrasi ekonomi dan bisnis, sesuai dengan minatnya yang dia tekuni sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).

"Hanya University of Toronto Canada saya mengambil konsentrasi Social Sciences and Humanities," ungkap Wana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Surabaya
Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com