Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Anak Putus Sekolah di Banyuwangi, Bupati Ipuk Minta Guru Proaktif Hadapi Siswa

Kompas.com - 04/04/2023, 19:41 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas meminta guru dan kepala sekolah lebih proaktif menghadapi siswa. Pernyataan itu disampaikan Ipuk menyusul tingginya angka anak putus sekolah di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Menurut Ipuk, kasus anak putus sekolah tak melulu karena masalah biaya. Tak jarang, faktor keluarga dan lingkungan memengaruhi psikologis anak sehingga menjadi rentan bahkan putus sekolah.

Baca juga: Razia Knalpot Brong di Banyuwangi, Polisi Sita 79 Sepeda Motor

Saat berkunjung ke Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Ipuk mendatangi GRP, siswa SMP yang rentan putus sekolah. Setelah diperiksa, GRP tinggal bersama ibunya di rumah kontrakan.

Setiap hari, sang ibu sibuk bekerja sebagai pembuat kue. Sudah tiga bulan, GRP tak masuk sekolah. Saat ditanya, anak itu menjawab dengan alasan mengantuk dan malas.

"Masak tidak kasihan sama ibumu. Sekolahnya juga dekat dari rumah. Ibumu sudah kerja keras membanting tulang untuk kebutuhan," kata Ipuk, yang membuat ibunda GRP meneteskan air mata, Selasa (4/4/2023).

Menurut Ipuk, GRP merupakan anak rentan putus sekolah karena faktor lingkungan. Padahal, GRP masuk ke sekolah favorit dan gratis.

"Di Banyuwangi juga ada banyak program untuk pendidikan. Jadi tidak ada alasan untuk tidak sekolah," ungkap Ipuk.

Ipuk juga mendatangi rumah keluarga MA, di Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan. Anak berusia 16 tahun itu putus sekolah saat kelas tujuh SMP.

Di rumah berukuran 3x6 itu, MA tinggal bersama paman dan bibinya di rumah berdinding triplek.

Kedua orangtua kandung MA telah bercerai, dan memiliki kehidupan sendiri. Selain paman dan bibi, MA tinggal bersama dua adik sepupunya di rumah itu.

Ipuk datang bersama Camat Genteng Satrio, Kepala Desa Genteng Wetan M Syukri, dan Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Banyuwangi Alfian.

"Kenapa tidak sekolah? Sekolahnya kan gratis. Ayo cerita kalau ada masalah, biar bisa dibantu," kata Ipuk, Selasa (4/4/2023).

"Karena biaya Bu. Sekolahnya juga jauh, saya mau sekolah lagi," jawab MA menanggapi pertanyaan Ipuk.


MA memiliki adik kandung, SA (11), yang tinggal bersama neneknya tak jauh dari rumah itu. SA yang menginjak bangku kelas lima sekolah dasar (SD) juga putus sekolah sejak enam bulan lalu.

Mendengar cerita mereka, Ipuk meminta camat, kepala desa, dan dinas pendidikan, untuk melakukan pendampingan dan memastikan mereka kembali sekolah.

MA akan dimasukkan ke Pelatihan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) agar cepat lulus dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

"Kita juga beri sepeda untuk berangkat sekolah. Dikasih juga bantuan uang saku," ungkap Ipuk.

Halaman:


Terkini Lainnya

Oknum Polisi di Surabaya Dilaporkan Atas Dugaan Penipuan dan Penggelapan

Oknum Polisi di Surabaya Dilaporkan Atas Dugaan Penipuan dan Penggelapan

Surabaya
Oknum ASN di Situbondo Ditahan Terkait Kasus Penipuan Jual Beli Tanah

Oknum ASN di Situbondo Ditahan Terkait Kasus Penipuan Jual Beli Tanah

Surabaya
Pasangan Jaddin-Arismaya Daftar Pilkada Jember Jalur Independen

Pasangan Jaddin-Arismaya Daftar Pilkada Jember Jalur Independen

Surabaya
Pulang dari Taiwan, Seorang Ayah di Tulungagung Bunuh Anak Balitanya

Pulang dari Taiwan, Seorang Ayah di Tulungagung Bunuh Anak Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Cerita Mochammad Abdul Aziz, Jemaah Haji Termuda di Jatim, Gantikan Ayah yang Meninggal

Cerita Mochammad Abdul Aziz, Jemaah Haji Termuda di Jatim, Gantikan Ayah yang Meninggal

Surabaya
Asyik Berduaan dengan Pacar, Pria di Kota Malang Disabet Golok Orang Tidak Dikenal

Asyik Berduaan dengan Pacar, Pria di Kota Malang Disabet Golok Orang Tidak Dikenal

Surabaya
Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Surabaya
Kronologi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Barang Muatan Ludes

Kronologi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Barang Muatan Ludes

Surabaya
Bom Ikan Meledak di Pasuruan Jatim, Satu Orang Tewas

Bom Ikan Meledak di Pasuruan Jatim, Satu Orang Tewas

Surabaya
Siswa SMAN 2 Kota Batu Raih Medali Emas Kejuaraan Internasional Sepeda Downhill di Malaysia

Siswa SMAN 2 Kota Batu Raih Medali Emas Kejuaraan Internasional Sepeda Downhill di Malaysia

Surabaya
Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Paket dalam Boks Hangus

Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Paket dalam Boks Hangus

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com