BLITAR, KOMPAS.com - Sebanyak 13 remaja mendatangi lokasi perang sarung di area persawahan di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (31/3/2023) malam.
Mereka mendatangi satu ruas jalan yang biasa disebut dengan "Jalan Tembus" di Kelurahan Babadan, satu lokasi yang disebutkan dalam sebuah unggahan di Facebook berisi tantangan perang sarung.
Baca juga: Fakta Baru Penemuan Bayi di Hutan Jati Blitar, Penemu Ternyata Ayah Kandung Korban
Kapolsek Wlingi AKP Tamim Anwari mengatakan, polisi dan warga telah menerima informasi terkait tantangan perang sarung yang berlokasi di Jalan Tembus tersebut.
"Sehingga kita lakukan antisipasi. Ketika kita lihat anak-anak mulai berdatangan ke lokasi yang dimaksud, kita tutup kedua ujung Jalan Tembus, dan dengan dibantu warga sekitar kita amankan mereka," ujar Tamim kepada wartawan, Sabtu (1/4/2023).
Sebanyak 13 anak berusia belasan tahun yang rata-rata masih duduk di bangku SMP, kata Tamim, digiring ke Kantor Polsek Wlingi.
"Apa yang disebut perang sarung itu memang belum terjadi. Tapi kita lakukan antisipasi," kata Tamim.
Menurutnya, para remaja itu sudah mempersiapkan sarung yang akan digunakan sebagai senjata dalam perang sarung tersebut.
Dalam perang sarung, ujarnya, peserta menggunakan sarung yang digulung sedemikian rupa sebagai senjata.
Namun, terangnya, biasanya di ujung gulungan sarung diletakkan batu atau pun logam seperti laher roda sebagai pemberat.
Polisi, kata Tamim, juga mengamankan 10 sepeda motor dan 12 ponsel yang digunakan oleh remaja tersebut.
Sebanyak sembilan anak berasal dari berbagai desa di Kecamatan Wlingi. Lalu, empat anak berasal dari Kecamatan Gandusari.
Tamim mengatakan, polisi tidak akan memidanakan 13 remaja tersebut. Namun, orangtua anak itu akan dipanggil untuk menandatangani surat pernyataan sebagai syarat pembebasan.
"Kita minta orang tua menandatangani pernyataan untuk meningkatkan pengawasan pada anak-anak mereka. Saat ini orang tua mereka sudah mulai datang," ujar Tamim.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.