Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal Sendirian di Rumah Keponakan, Lansia di Blitar Ditemukan Tewas Membusuk

Kompas.com - 28/03/2023, 14:40 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Seorang warga lanjut usia berinisial D (61), ditemukan tewas di sebuah rumah di Desa Bendowulung, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Selasa (28/3/2023). Saat ditemukan, jenazah lansia itu telah membusuk.

Kepala Seksi Humas Polres Blitar Kota AKP Ahmad Rochan mengatakan, penemuan jenazah itu berawal ketika seorang warga mencium bau busuk dari rumah yang ditempati D. 

Baca juga: 29 Rumah Rusak dan 1 Orang Terluka akibat Hujan dan Angin Kencang di Blitar

Rumah itu milik keponakan D yang berinisial H yang bekerja di Malaysia. Korban diketahui tinggal sendirian di rumah itu.

"Tetangga korban, Mujianto (67), mencium bau busuk dari rumah itu sejak Senin kemarin. Pagi ini, saksi mencium bau busuk semakin menyengat," kata Rochan kepada wartawan, Selasa.

Warga yang mencium bau busuk itu lalu menghubungi perangkat desa setempat. Mereka lalu membuka rumah milik keponakan D itu.

Kedua saksi, kata Rochan, melihat D dalam posisi telentang tak bergerak. Jenazah korban sudah membusuk dan terdapat belatung.

Berdasarkan informasi yang dihimpun pihak kepolisian, D terakhir terlihat keluar rumah pada Selasa (21/3/2023).

Menurut Rochan, D selama ini hidup sebatang kara karena istrinya sudah meninggal dunia.


D memiliki seorang anak perempuan, E, tetapi keduanya tidak akur sehingga D memilih tinggal di rumah H.

"Korban sudah tinggal di rumah H selama sekitar setahun sejak H bekerja ke Malaysia," ujarnya.

D pernah bekerja di Malaysia sekitar 15 tahun lalu, tetapi sejak pulang ke kampung halaman, korban tidak bekerja.

Selama ini, lanjutnya, D lebih banyak mengharapkan pemberian tetangga untuk kebutuhan sehari-hari.

Rochan menambahkan, saat D ditemukan tewas, E sedang dirawat di rumah sakit untuk proses lahiran.

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Blitar Hari Ini, 26 Maret 2023

Pihak kepolisian, ujarnya, sudah memeriksa kondisi jenazah D dan tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

"Diduga D meninggal akibat serangan jantung yang informasinya sudah dia derita akhir-akhir ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Surabaya
Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Surabaya
BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena 'Heat Wave'

BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena "Heat Wave"

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com