Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temukan Granat di Belakang Rumahnya, Warga Blitar: Lokasi Ini Diduga Tempat Berkumpulnya Pejuang Kemerdekaan

Kompas.com - 22/03/2023, 17:36 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Suharmaji, warga Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menemukan granat saat menggali resapan air di belakang rumahnya yang terletak di Dusun Pesantren, Rabu (22/3/2023).

Kini, lokasi temuan granat telah diberi garis polisi supaya warga tidak mendekat.

“Tadi menemukan gundukan tanah waktu menggali ini. Saya sudah curiga. Saya siram air dan saya lihat ada benda yang identik dengan yang dimiliki aparat,” ujar Suharmaji kepada wartawan, Rabu.

Baca juga: Amankan 2 Granat Aktif, Babinsa dan Seorang Warga di Pekalongan Ini Diberi Penghargaan

Yakin bahwa benda yang dia temukan adalah granat, Suharmaji bergegas melapor ke perangkat desa yang kemudian diteruskan ke pihak kepolisian.

Selanjutnya, personel Polsek Nglegok mendatangi lokasi dan memasang garis polisi di lokasi temuan granat tersebut.

Menurut Suharmaji, granat tersebut diduga milik pejuang kemerdekaan saat melawan agresi militer Belanda yang hendak kembali menduduki Indonesia setelah militer Jepang menyerah pada pasukan Sekutu.

Baca juga: Sedang Perbaiki Rumah, Seorang Warga Temukan 2 Granat Aktif dan Pistol Bayard Buatan Belgia

Suharmaji mengatakan, dugaan itu didasarkan pada penuturan kakeknya, Mbah Usup yang menyebut rumah dan pekarangannya biasa digunakan sebagai kamp pejuang kemerdekaan.

Sedangkan tanah di mana Suharmaji membangun rumah merupakan warisan dari kakeknya tersebut.

“Kata kakek saya memang begitu. Rumah ini dulu jadi tempat berkumpulnya para pejuang kemerdekaan antara tahun 1948-1949,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Nglegok Iptu Nur Budi Santoso mengatakan, temuan granat tersebut telah dilaporkan ke Polres Blitar Kota dan telah diteruskan ke Jihandak Polda Jatim.

“Kita sudah police line dan jaga sembari menunggu Tim Jibom Polda Jatim datang ke lokasi,” ujarnya kepada wartawan, Rabu.

Budi tidak bisa menjawab apakah granat tersebut masih aktif atau tidak. Hal itu bisa diketahui setelah tim Jihandak tiba.

Terkait asal muasal granat, Budi membenarkan bahwa Kecamatan Nglegok yang berada di dekat kaki Gunung Kelud di wilayah utara Kabupaten Blitar banyak digunakan sebagai kamp dan persembunyian pasukan pejuang kemerdekaan.

Baca juga: Renovasi Rumah yang Baru Dibeli, Zuria Terkaget-kaget Ada Benda Mirip Granat di Plafon Rumahnya

Hal itu dibuktikan dengan seringnya ditemukan granat secara tidak sengaja di pekarangan warga.

Beberapa bulan lalu, ujar Budi, warga Desa Dayu, Kecamatan Nglegok menemukan sejumlah granat saat menggali fondasi rumah.

Pencarian granat di lokasi galian pondasi dilanjutkan polisi sehingga total terdapat 21 granat aktif yang kemudian dimusnahkan oleh Tim Jihandak Polda Jatim dengan cara diledakkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com