Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Lemuru, Ikan Primadona Warga Banyuwangi yang Kini Sulit Ditangkap

Kompas.com - 18/03/2023, 13:40 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Reni Susanti

Tim Redaksi


BANYUWANGI, KOMPAS.com - Tangkapan ikan lemuru di Perairan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, kian hari semakin sulit didapat.

Saking sulitnya, ikan primadona dan favorit masyarakat Banyuwangi itu bahkan harus didatangkan dari India.

Himpunan Seluruh Nelayan Indonesia (HSNI) Banyuwangi menyebut, penurunan tangkapan ikan oleh nelayan Muncar terjadi sudah satu dasawarsa.

Baca juga: Berkat Kotoran Sapi, Warga di Banyuwangi Beralih dari Elpiji ke Biogas

"Sudah lama ya, sekitar tahun 2010 lalu," kata Ketua HSNI Banyuwangi, Hasan Basri, Sabtu (18/3/2023).

Hasan mengungkapkan, penyebab penurunan hasil tangkapan ikan disebabkan sejumlah faktor. Yakni cuaca dan sumber daya ikan yang mulai berkurang.

"Ditambah lagi, sekarang belum musim ikan," ucap Hasan.

Baca juga: Lupa Jalan Pulang, Kakek Misnadin Tersesat 4 Hari di Hutan Baluran Banyuwangi

Biasanya jika sedang musim panen, para nelayan rata-rata bisa mendapatkan hasil lebih dari 2,5 ton ikan.

Namun bila tidak sedang panen atau kondisi sepi, para nelayan hanya mampu mendapat 500 kilogram ikan saja. 

Itu pun tidak semua nelayan mendapatkan tangkapan ikan. Tergantung perahu, jaring, dan seberapa jauh melaut.

Saat tangkapan sedang sepi, harga ikan lemuru dipastikan naik. Namun sebaliknya, saat tangkapan ikan sedang ramai, harga ikan akan murah.

"Kalau lagi musim ikan, harganya Rp 7.500 sampai Rp 10.000 (per kg). Tapi kalau pas sulit kayak gini, harga dari nelayan bisa sampai Rp 10.000-12.000," ujar Hasan Basri.

Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi, Alief Kartiono membenarkan jika hasil tangkapan ikan nelayan di perairan Muncar menurun.

"Terus menurun angkanya, sampai 15 persen. Padahal kita dulu pernah menjadi pelabuhan penghasil ikan terbesar kedua di Indonesia," ujar Alief.

Menurut Alief, penurunan tangkapan ikan tersebut disebabkan sejumlah faktor. Salah satunya kondisi cuaca.

"Kita sejak September dilanda La Nina, sekarang dilanjut angin Munson dari Australia. Jadi mengganggu aktivitas nelayan," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Surabaya
Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com