SUMENEP, KOMPAS.com - Tangis haru keluarga menyambut kepulangan enam anak buah kapal (ABK) dan dua orang penumpang Kapal Layar Motor (KLM) Baruna Jaya Raya ke Kepulauan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Minggu (5/3/2023).
Sebelumnya kapal yang mereka tumpangi tenggelam. Para ABK tersebut harus bertahan dalam kondisi terombang-ambing hingga ke perairan Lombok, selama kurang lebih tiga hari.
Baca juga: 2 Hari Hilang Kontak, KM Baruna Jaya Raya Ditemukan, 7 ABK Selamat
"Tidak ada korban jiwa, semua ABK dan dua penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat," kata Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Polres Sumenep AKP Widiarti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (6/3/2023).
Widiarti menjelaskan, peristiwa tenggelamnya KLM Baruna Jaya Raya itu bermula saat kapal berangkat dari pelabuhan pantai Boom Banyuwangi menuju Pelabuhan Sapeken Kabupaten Sumenep pada Rabu (1/3/2023) sekitar pukul 14.00 WIB.
Saat berada di koordinat 7° 42' 43.89'' S - 114° 55' 28.22'' E, kapal KLM Baruna Jaya mengalami pecah papan di bagian kanan as baling-baling sehingga air cepat masuk ke dalam kapal.
"Karena sudah tidak bisa diselamatkan awak kapal mempersiapkan diri dengan menggunakan pelampung dan membuat rakit papan," tuturnya.
Selanjutnya, Kamis (2/3/2023) sekitar pukul 06.00 Wib kapal KLM Baruna Jaya Raya tenggelam serta semua awak kapal berada di atas papan rakit dan terombang ambing selama 3 hari hingga ke arah perairan Lombok.
Baca juga: KM Baruna Jaya Hilang Kontak di Perairan Sumenep, Bawa 5 ABK
Seluruh ABK kemudian ditemukan dalam kondisi selamat oleh kapal nelayan asal Desa Tanjung luar, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, NTB, Sabtu (4/3/2023) sekitar pukul 17.00 WIB.
Semua ABK dan penumpang dibawa menuju pelabuhan Tanjung Luar, Kabupaten Lombok Timur, NTB.
ABK yang masing-masing bernama Subhan, Rizal, Farid, Talet, Ansari, Khairul, dan dua orang penumpang yakni Aldi dan Munib akhirnya dievakuasi ke Kepulauan Sapeken dengan speed boad pada Minggu (5/3/2023).
"Semuanya selamat, kalau penyebab tenggelamnya kapal menurut keterangan nakhoda adalah bocornya lambung kapal sehingga air yang masuk kedalam kapal tidak mampu dipompa keluar oleh 5 mesin pompa yang digunakan," pungkas Widiarti.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.