BANGKALAN, KOMPAS.com - Di usia yang masih sangat muda, Mohammad Syarifin (16), remaja asal Kecamatan Galis, Bangkalan, Jawa Timur, harus memikul tanggung jawab merawat ibu dan tiga adik-adiknya yang masih kecil.
Hal itu dilakukan lantaran sang ibu mengalami gangguan jiwa dan ayahnya dipenjara karena kasus pencurian sepeda motor.
Baca juga: Video Ipin Anak Bangkalan yang Rawat 3 Adik dan Ibunya, Sengaja Dibuat Viral Gurunya
Kepada Kompas.com, Ipin, sapaan akrab Mohammad Syarifin menuturkan, sang ibu sudah 10 tahun mengalami gangguan kejiwaan.
Kondisi sang ibu, kata Ipin, semakin parah sejak dua tahun terakhir, lebih-lebih sejak sang ayah dipenjara karena kasus pencurian pada 2021 lalu.
"Lama kalau ibu sakitnya sekitar 10 tahunan. Cuma parahnya baru-baru ini, dua tahun terakhir," ungkap Ipin kepada Kompas.com, Minggu (5/3/2023).
Baca juga: Demi 3 Adik dan Ibu yang Gangguan Jiwa, Remaja di Bangkalan Rela Lupakan Cita-cita
Dahulu sang ibu disebut masih bisa bersosialisasi dengan masyarakat di desanya.
Ibunya saat itu masih bisa merawat Ipin serta adik-adiknya yang berusia 11 tahun, 6 tahun, dan 2 tahun. Ipin menjelaskan dirinya juga memiliki seorang adik berusia delapan bulan yang baru saja meninggal dunia sepekan lalu.
Kemudian, sang ibu menujukkan tanda-tanda gangguan jiwa dengan berbicara melantur, meski tidak mengamuk.
"Ibu enggak pernah ngamuk, cuma kalau malam sering keluar, tapi enggak ngamuk," kata Ipin.
Baca juga: Risma Minta Data Ipin Sekeluarga Dimasukkan ke DTKS, Kadinsos Bangkalan: Sudah Masuk
Sejak Ipin menuntaskan pedidikan Sekolah Menengah Pertamanya sekitar tahun 2020, kondisi sang ibu disebut semakin berat, sehingga kedua adiknya yang masih balita semakin tak terurus.
Sedangkan ayahnya, Moh Syaiful Rohman, sejak dulu tidak bisa membawa istrinya berobat karena tak memiliki pekerjaan yang pasti.
Ipin juga tidak mengetahui penyebab utama ibunya yang mengalami gangguan kejiwaaan.
"Mau berobat kemana, saya juga enggak tahu, berobat juga butuh biaya," cetus dia.
Kondisi itu memaksa Ipin mengambil semua peran dari sang ibu dan ayahnya hingga terpaksa berhenti sekolah.
Ipin harus bangun pagi, menyiapkan sarapan dan merawat tiga adik dan ibunya sepanjang hari.