Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Banyuwangi Kumpulkan Kepala Sekolah, Ingatkan Bahaya Perundungan

Kompas.com - 04/03/2023, 17:16 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas akhirnya mengumpulkan kepala sekolah untuk mengingatkan kembali soal bahaya perundungan.

Sebelumnya, seorang siswa kelas 4 sekolah dasar (SD) di Banyuwangi bunuh diri di rumahnya diduga akibat sering dirundung temannya.

“Kemarin sudah kami kumpulkan para kepala sekolah di Kecamatan Pesanggaran, lalu ini segera keliling ke kecamatan lain. Ini harus jadi perhatian," kata Ipuk, Sabtu (4/3/2023).

Baca juga: Dispendik Banyuwangi Bantah Siswa SD yang Tewas Bunuh Diri Sering Dirundung Teman Sekolah

Menurut Ipuk, perundungan menjadi masalah berat yang mengganggu psikologis anak. Perundungan bisa membuat trauma dan bisa mempengaruhi masa depan anak.

Ipuk mengatakan, kasus perundungan di lingkungan sekolah harus ditangani secara sistematis oleh semua pihak.

“Persoalan di rumah dan di sekolah ini seringkali berkaitan. Tidak terkecuali soal bullying. Jadi, ini harus ada kesepemahaman antara pihak sekolah dan orangtua di rumah," kata Ipuk.

Baca juga: Diduga Di-bully Temannya Tak Punya Bapak, Bocah Yatim di Banyuwangi Bunuh Diri

Menurutnya, jika kerja sama antara insan pendidikan, lingkungan, hingga orangtua murid terjalin dengan baik, maka kasus perundungan pada anak bisa ditekan habis.

Pemkab Banyuwangi bakal menggelar program pekan parenting secara rutin, sebagai upaya edukasi membangun kesepahaman antara guru dan wali murid dalam pola asuh anak. Dengan demikian, kasus perundungan dapat dimitigasi sejak dini.

“Semisal, di keluarganya kerap mendapat umpatan, akhirnya si anak di sekolah suka mengumpat juga ke temannya. Ini harus diubah," ujar Ipuk.

"Begitu pula para guru, jangan abai. Jika ada kecenderungan perundungan, segera cari akar permasalahannya. Hubungi keluarganya,” imbuh Ipuk.

“Kejadian perundungan yang mencuat beberapa hari terakhir ini harus jadi pembelajaran bagi kita semua. Jangan sampai terulang lagi. Tidak boleh lagi kita acuh dengan persoalan yang dialami anak-anak kita,” tegas Ipuk.

Ilustrasi bullying.SHUTTERSTOCK Ilustrasi bullying.
Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno menyebutkan, program pekan parenting ini akan dilaksanakan mulai bulan ini.

“Waktunya sedang kami susun,” terang Suratno.

Pekan parenting ini nantinya akan melibatkan wali murid dan para guru untuk diberikan pemahaman tentang pola pengasuhan yang tepat bagi tumbuh kembang anak. Sehingga, menjauhkan anak didik dari perbuatan menyimpang.

“Sebenarnya, kita setiap tahun selalu memperkuat parenting ini. Tapi, kali ini, skalanya akan kami tingkatkan lebih luas lagi. Sebisa mungkin menjangkau seluruh wali murid dan guru,” kata Suratno.

Baca juga: 1 Keluarga di Banyuwangi Alami Luka Bakar akibat Ledakan Tabung Elpiji

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang bocah kelas 4 SD di Banyuwangi nekat bunuh diri karena diduga tidak tahan akibat kerap mendapat perundungan dari temannya di sekolah.

Bocah 11 tahun ini nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Tubuh korban ditemukan menggantung di dapur rumahnya pada Senin (27/2/2023) sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Pentingnya Peran Guru dalam Menjaga Toleransi Antarumat Beragama

Pentingnya Peran Guru dalam Menjaga Toleransi Antarumat Beragama

Surabaya
Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Surabaya
Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Surabaya
Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Surabaya
Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Surabaya
9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com