Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pelaku Kasus Pepet Bacok di Nganjuk Ditangkap, Polisi: Mereka Beraksi di 10 TKP

Kompas.com - 03/03/2023, 21:09 WIB
Usman Hadi ,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Unit Reserse Kriminal Kepolisian Resor (Reskrim Polres) Nganjuk meringkus lima terduga pelaku penganiayaan dengan senjata tajam.

Para pelaku merupakan RA (21), SA (18), AE (23), MA (18), dan FA (19). Pelaku berinisial FA merupakan warga Kota Surabaya, sementara empat pelaku lain berasal dari Nganjuk.

Baca juga: Ular Sepanjang 1,5 Meter Ditemukan di Bawah Brankas Ruang Sekretaris Satpol PP Nganjuk

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Nganjuk, Ajun Komisaris Polisi (AKP) I Gusti Agung Ananta Pratama menuturkan, kelima terduga pelaku ini menjalankan aksinya selama 2021-2023.

“Mereka beraksi di 10 TKP (tempat kejadian perkara),” jelas Gusti di Nganjuk, Jumat (3/3/2023).

Rinciannya, satu TKP di Gondang, satu TKP di Baron, dua TKP di Lengkong, dua TKP di Tanjunganom, satu TKP di Kertosono, dan tiga TKP di Patianrowo. Dari 10 TKP tersebut, jumlah korbannya mencapai 25 orang.

Mirip Aksi Klitih di Yogya

Dalam menjalankan aksinya, kata Gusti, para terduga pelaku mengendarai motor memepet calon korban. Tanpa alasan yang jelas, mereka lalu membacok korban memakai senjata tajam.

“Motifnya untuk menunjukkan jati diri,” papar Gusti.

Gusti menuturkan, kelima terduga pelaku ini memiliki peran masing-masing. Dua di antaraya sebagai joki motor, sedangkan tiga lainnya sebagai eksekutor.


Sementara sebelum menjalankan aksinya, tutur Gusti, para terduga pelaku kerap pesta minuman keras. Lalu menjalankan aksinya di jalanan, dengan memakai celurit.

“Perkara pepet bacok ini yang sangat meresahkan masyarakat di Kabupaten Nganjuk,” sebut Gusti.

Kasus pepet bacok ini mirip dengan aksi klitih yang marak terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Di mana para pelaku menjalankan aksinya di malam hari, dengan sasaran pengguna jalan. Motif para pelaku pun tak jelas.

Baca juga: Plt Bupati Nganjuk Imbau Wisatawan Tak Mandi di Bawah Guyuran Air Terjun Sedudo

Kini, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kelima terduga pelaku telah ditetapkan menjadi tersangka.

Mereka dijerat Pasal 170 ayat 1 subsider 351 ayat 1 Jo 55 jo 65 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun enam bulan penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com