NGANJUK, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk mengimbau wisatawan tidak mandi di bawah Air Terjun Sedudo menyusul tewasnya seorang wisatawan karena tertimpa longsoran pohon yang ambrol.
Jika ada pengunjung yang nekat mandi di bawah guyuran Air Terjun Sedudo, maka mereka diminta menandatangani surat pernyataan.
Adapun Air Terjun Sedudo merupakan salah satu destinasi wisata di kawasan puncak Gunung Wilis, tepatnya di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Baca juga: Wisatawan Tewas Tertimpa Longsoran Pohon di Air Terjun Sedudo, Keluarga Menolak Otopsi
“Jadi begini, kan kadang-kadang itu ada orang yang keyakinannya luar biasa (untuk) mandi di bawah air terjunnya,” ujar Kabid PDTDP Disporabudpar Kabupaten Nganjuk, Amin Fuadi, Rabu (1/3/2023).
“Nah ini yang kadang-kadang merepotkan kami juga. Untuk yang seperti itu biasanya kami pilihkan waktu tersendiri, dan itupun harus segera, tidak boleh lama-lama (mandi), dan itu harus ngisi surat pernyataan,” lanjutnya.
Surat pernyataan yang dimaksud Amin yakni yang bersangkutan harus menanggung risiko sendiri apabila terjadi sesuatu yang tak diinginkan.
“Ya menanggung risiko apa pun yang terjadi,” sebutnya.
Baca juga: Kronologi Wisatawan Tewas Tertimpa Longsor di Air Terjun Sedudo Nganjuk
Selama ini Air Terjun Sedudo memang kerap dipakai sebagai tempat ritual kalangan tertentu.
Di antara ritual yang terkenal yakni prosesi Siraman Sedudo, yang dilangsungkan pada bulan Asyura atau Sura.
Selain itu, sebagian warga juga kerap menggelar doa di kawasan Air Terjun Sedudo.
“Kalau ritual biasa di antaranya berdoa, bakar (kemenyan). Sudah kita siapkan tempat yang di gazebo, itu ada di situ. Tetapi ada yang memang kadang-kadang ritualnya itu harus mandi,” papar Amin.
“Tapi kami pokoknya berusaha tidak boleh (mandi di bawah guyuran Air Terjun Sedudo), sementara berusaha untuk tidak boleh,” sambung dia.
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, mengatakan memang ada keyakinan di masyarakat yang menyebut Air Terjun Sedudo bisa membuat seseorang awet muda.
“Iya, memang di situ kan punya image bahwa mandi di situ awet muda. Namun demikian kan tetap harus dijaga keselamatan,” ujar pria yang akrab disapa Kang Marhaen itu.
Kendati demikian, Kang Marhaen meminta segenap masyarakat dan pengunjung dapat menaati aturan yang dibuat pemerintah. Hal itu, kata dia, tak lain untuk keselamatan bersama.
“Maka saya imbau sekali lagi, mandilah yang agak jauh, kan sama-sama mandi,” pintanya.
Sebelumnya Agus Setiawan (49), wisatawan asal Kabupaten Sumenep, Jawa Timur tewas karena tertimpa longsoran pohon yang ambrol dari atas Air Terjun Sedudo, Selasa (14/2/2023) lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.