Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggul Sungai Jebol, Jalan Penghubung Jombang-Kediri Banjir, Lalu Lintas Tersendat

Kompas.com, 1 Maret 2023, 13:26 WIB
Moh. Syafií,
Krisiandi

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Jalan penghubung antara Kabupaten Jombang dan Kabupaten Kediri, tergenang banjir setinggi lutut orang dewasa, Rabu (1/3/2023).

Akibat genangan air yang berasal dari luapan sungai, lalu lintas di daerah perbatasan kedua daerah tersebut terganggu.

Pantauan Kompas.com, Rabu pagi, banjir sekitar 30-50 sentimeter tampak menggenangi badan jalan dan sawah di sekitarnya.

Kendaraan jenis truk besar maupun mobil tampak mulus melintasi jalan tersebut. Namun, kondisi berbeda dialami para pengendara motor.

Banyak motor yang mogok di tengah genangan air. Akibat kedalaman banjir dan volume air yang menggenangi jalan, banyak pengendara motor yang terpaksa berbalik arah dan menempuh jalur lainnya.

Tanggul Jebol

Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, Syamsul Bahri mengatakan, banjir yang menggenangi jalur perbatasan Jombang-Kediri, dipicu jebolnya tanggul Sungai Konto.

Tanggul yang jebol, jelas dia, berada di wilayah Desa Wangkalkepuh, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang.

Baca juga: 6 Kecamatan di Jombang Dilanda Banjir

Akibat tanggul sepanjang 15 meter jebol , air sungai  meluap ke sawah kemudian menggenangi jalan di perbatasan Kabupaten Jombang dan Kabupaten Kediri.

“Untuk tanggul yang jebol masuk wilayah Desa Wangkalkepuh, Gudo, Kabupaten Jombang, tapi dampaknya masuk ke wilayah Kabupaten Kediri,” kata Syamsul, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.

Dia menduga, jebolnya tanggul Sungai Konto di wilayah Kabupaten Jombang tersebut disebabkan oleh meningkatnya debit air serta derasnya arus sungai.

Menanggapi peristiwa itu, kata Syamsul, BPBD Jombang telah berkoordinasi dengan Pemkab dan BPBD Kediri, serta BBWS Brantas.

Warga Desa Sumberejo, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, Rifai mengungkapkan, jebolnya tanggul Sungai Konto terjadi pada Rabu pagi, sekitar pukul 05.00 WIB.

Baca juga: Detik-detik Penambal Ban di Jombang Terbakar, Sempat Isi BBM ke Botol

Setelah tanggul jebol, air meluap memasuki areal persawahan di dekat tanggul sungai. Kemudian, setelah menggenangi sawah, banjir luapan tersebut meluber ke jalan raya.

“Jebolnya tadi pagi sekitar jam 05.00 WIB. Airnya masuk ke sawah, lalu ke jalan. Di sawah sudah penuh (tergenang banjir),” tutur Rifai.

Dia mengungkapkan, akibat jebolnya tanggul Sungai Konto, lahan tanaman cabai miliknya tergenang banjir luapan. Dia berharap, air yang menggenangi sawahnya bisa segera surut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
Surabaya
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Surabaya
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Surabaya
Kuasa Hukum: Korban Pencabulan Sempat Akan Akhiri Hidup, Namun Justru Diintimidasi Ponpes
Kuasa Hukum: Korban Pencabulan Sempat Akan Akhiri Hidup, Namun Justru Diintimidasi Ponpes
Surabaya
Kapolres Pacitan Ungkap Asal Uang Kakek Tarman yang Bagikan Rp 100.000 ke Tiap Tamu Saat Resepsi
Kapolres Pacitan Ungkap Asal Uang Kakek Tarman yang Bagikan Rp 100.000 ke Tiap Tamu Saat Resepsi
Surabaya
Upaya Mitigasi, BPBD Surabaya Edukasi Warga Terkait Bencana
Upaya Mitigasi, BPBD Surabaya Edukasi Warga Terkait Bencana
Surabaya
Muhaimin Iskandar Masukkan Kurikulum Kemandirian untuk Santri di Ponpes agar Siap Kerja
Muhaimin Iskandar Masukkan Kurikulum Kemandirian untuk Santri di Ponpes agar Siap Kerja
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Bangun Fasilitas di Lapangan Karanggayam, Termasuk Kolam Air Panas-Dingin
Pemkot Surabaya Bakal Bangun Fasilitas di Lapangan Karanggayam, Termasuk Kolam Air Panas-Dingin
Surabaya
2 Rumah Pompa Dioperasikan, Jalan Raya Porong Lama Sidoarjo Masih Ditutup Akibat Banjir
2 Rumah Pompa Dioperasikan, Jalan Raya Porong Lama Sidoarjo Masih Ditutup Akibat Banjir
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau