LUMAJANG, KOMPAS.com - Operasi pasar beras murah yang digelar Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Senin (27/2/2023), untuk menstabilkan harga beras yang melambung tinggi dalam beberapa pekan terakhir, ternyata tidak terkondisikan dengan baik.
Sebab, banyak warga yang antre berulang kali hingga mendapatkan beras lebih dari yang sudah ditentukan.
Dalam operasi pasar itu, setiap warga dibatasi pembelian dua karung berukuran lima kilogram. Namun, banyak warga yang mengantre lagi meski sudah membeli dua karung.
Baca juga: Seluruh Fraksi Setujui Pengunduran Diri Anang Akhmad sebagai Ketua DPRD Lumajang
Pantauan Kompas.com dalam operasi pasar yang digelar di Pasar Sukodono, ada warga mendapatkan beras tiga karung, bahkan ada yang mendapatkan 15 karung.
Salah satunya S, warga Kecamatan Sukodono Lumajang. S tampak mengantre beberapa kali hingga mendapatkan 15 karung beras.
Dengan sepeda motor Scoopy, S mengangkut 75 kilogram beras itu dua kali. Angkutan pertama, ia membawa sembilan karung beras atau 45 kilogram. Sedangkan, sisanya dititipkan di depan salah satu toko di Pasar Sukodono dan akan diambil lagi seusai membawa sembilan karung beras pertama.
Baca juga: Mayat Perempuan Memakai Kebaya dan Jarik Ditemukan di Pantai Wotgalih Lumajang
Kepada Kompas.com, S mengaku beras-beras itu akan dijual kembali di rumahnya.
"Iya (banyak). Saya dapat 15 (karung). Nanti dijual lagi," terangnya.
Tidak diketahui beras itu akan dijual lagi dengan harga berapa. Namun, hal itu melanggar ketentuan Diskoperindag yang membatasi pembelian hanya dua karung atau 10 kilogram.
Rohima, warga lainnya, mengaku membeli beras lebih dari dua karung lantaran penghuni rumahnya sangat banyak.
"Kalau hanya beli dua ya kurang karena yang dihidupi banyak. Belum lagi buat arisan beras sama kalau melayat," ucap Rohima.
Menanggapi hal itu, Plt Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Lumajang Muhammad Ridha mengatakan, ia berasumsi warga yang beli lebih dari dua karung merupakan titipan dari temannya.
"Ini kan targetnya masyarakat bawah, kalau kita lihat tadi ada yang beli lebih dari dua, kita asumsikan itu titipan dari warga yang lain karena kita informasikan ini resmi dari camat," jelas Ridha.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.