Pembangunan Tol Kertosono-Kediri sendiri sebenarnya sudah molor dari target awal yang ditentukan pemerintah.
Merujuk Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) tahun 2019, seharusnya peoyek Tol Kertosono-Kediri dibangun mulai tahun 2021 lalu.
Tika mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan pembangunan Tol Kertosono-Kediri molor. Di antaranya lamanya proses pengumpulan dokumen dan pengukuran bidang lahan yang akan dibebaskan.
Selain itu, mundurnya Penetapan Lokasi (Penlok) Tol Kertosono-Kediri, imbas dari terbitnya PP No 19 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
“Mungkin nanti akan prioritas (pembebasan lahan) pada warga dulu, karena prosesnya enggak perlu banyak ya kalau memang semuanya lancar,” papar Tika.
“Karena kalau kayak TKD (tanah kas desa), wakaf, itu kan butuh proses lebih panjang karena kaitannya dengan perizinan,” lanjut dia.
Sementara ini, ujar Tika, proses appraisal baru rampung di dua desa di Kabupaten Kediri dan baru dimusyawarahkan. Kedua desa tersebut yakni Desa Sendang dan Banyakan di Kecamatan Banyakan.
Sementara di wilayah Kabupaten Nganjuk, proses appraisal baru dilakukan di tiga desa dan prosesnya belum kelar. Ketiga desa tersebut yakni Desa Nglundo di Kecamatan Sukomoro, dan Sambirejo serta Wates di Kecamatan Tanjunganom.
“Nganjuk ini kan kami baru mulai untuk tiga desa, Sambirejo, Nglundo, sama Wates, tiga desa ini dulu kami appraisal. Baru mulai minggu lalu sudah mulai turun ke lapangan KJPP-nya,” jelas Tika.
Tika menyebut proses appraisal tersebut belum sepenuhnya rampung. Adapun setelah kelar, pihaknya akan mengadakan musyawarah dengan warga terdampak.
Baca juga: Ganjar Berharap Tol Semarang-Demak Bisa Atasi Kemacetan dan Banjir Rob
Biaya investasi proyek Tol Kertosono-Kediri mencapai Rp3,9 triliun. Diperkirakan biaya konstruksinya mencapai Rp3 triliun.
Jalan Tol Kertosono-Kediri nantinya akan memiliki panjang kurang 20,7 kilometer. Ruas jalan tol ini berlokasi di dua kabupaten, yakni Kabupaten Nganjuk dan Kediri.
Lahan yang dibutuhkan untuk proyek Tol Kertosono-Kediri kurang lebih 2.149.363,36 meter persegi, dengan 1.768.183,54 meter persegi di antaranya berada di wilayah Kabupaten Nganjuk.
Berdasarkan data yang diterima Kompas.com, ada 16 desa di Kabupaten Nganjuk yang bakal dilalui Tol Kertosono-Kediri. Ke-16 desa tersebut berada di tiga kecamatan berbeda.
Sementara di Kabupaten Kediri, ruas Tol Kertosono-Kediri akan berdampak pada lima desa di dua kecamatan.
Arie memperkirakan, pembangunan Tol Kertosono-Kediri akan bisa dimulai September 2023, dengan estimasi pengerjaan pembangunan selama dua tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.