SITUBONDO, KOMPAS.com - Ribuan ulat bulu 'menyerang' permukiman warga di RT 4 RW 10 Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Warga merasa terganggu lantaran ulat-ulat bulu tersebut menempel di tembok-tembok bangunan hingga masuk ke rumah penduduk setempat.
Baca juga: Dua Bahan di Dapur Ini Bisa Usir Ulat Bulu, Apa Saja?
Seorang warga bernama Vera (35) menjelaskan, serangan ribuan ulat bulu tersebut terjadi sejak sepekan lalu.
Namun baru dua hari ini dilakukan penyemprotan lantaran jumlahnya semakin banyak.
"Kemarin sudah disemprot sama BPBD namun muncul lagi, sehingga saya beli pestisida untuk menyemprot secara mandiri," kata Vera saat ditemui oleh Kompas.com, Senin (20/2/2023).
Vera mengaku tidak mengetahui secara pasti dari mana ribuan ulat bulu tersebut berasal.
Namun dia menduga ulat-ulat itu muncul dari lahan kosong yang tak terawat. Di lahan tersebut tumbuh tanaman liar yang lebat.
"Kalau dari pengamatan saya, ulat bulu banyak ini berasal dari lahan itu, mau hujan atau tidak kondisi (ulat) tetap banyak," kata Vera.
Vera mengatakan, warga telah melapor ke pihak kelurahan dan BPBD Situbondo.
Pihak instansi sudah melakukan penyemprotan dengan menggunakan pestisida namun ulat-ulat bulu tersebut hanya hilang sementara.
"Ulat bulu berjalan di ranting pohon dan berjalan di atas tembok, saya berharap ranting-ranting dipotong saja supaya ulat tidak menjalar lagi karena disemprot sudah namun tidak mempan," tuturnya.
Baca juga: Pria di Situbondo Mengaku Menjambret untuk Beli Susu Anaknya: Sudah 4 Kali
Koordinator Pusdalop Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, Puriyono menyatakan serbuan ulat bulu terjadi beberapa hari yang lalu. Banyak warga yang mengeluh karena jumlahnya mencapai ribuan.
"Sudah empat hari yang lalu dan sampai sekarang, kami sudah menerjunkan personel untuk menyemprotkan pestisida," ucapnya, Senin (20/2/2023).
Dia juga menyatakan bahwa hewan tersebut tidak hanya menempel di dinding rumah warga. Namun juga ada yang masuk ke dalam rumah sehingga membuat penghuni risih.
"Ulat bulu tidak hanya menempel di dinding namun ada yang masuk, banyak warga yang mengaku jijik," katanya.
Baca juga: Hama Ulat Bulu Serang Permukiman di Cikupa Tangerang, 20 Orang Terdampak
Menurutnya penyemprotan pestisida sudah pernah dilakukan, tepatnya pada Minggu (19/2/2022). Meski demikian, keluhan warga akibat serangan ulat bulu terus ada sampai sekarang.
"Kemarin ada 5 rumah yang banyak ulat bulu, tadi juga ada panggilan penyemprotan, masih belum tahu peristiwa ini akan terus terjadi atau tidak," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.