Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Ulat Bulu 'Serang' Permukiman Warga di Situbondo

Kompas.com - 20/02/2023, 20:11 WIB
Ridho Abdullah Akbar,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

SITUBONDO, KOMPAS.com - Ribuan ulat bulu 'menyerang' permukiman warga di RT 4 RW 10 Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Warga merasa terganggu lantaran ulat-ulat bulu tersebut menempel di tembok-tembok bangunan hingga masuk ke rumah penduduk setempat.

Baca juga: Dua Bahan di Dapur Ini Bisa Usir Ulat Bulu, Apa Saja?

Seorang warga bernama Vera (35) menjelaskan, serangan ribuan ulat bulu tersebut terjadi sejak sepekan lalu.

Namun baru dua hari ini dilakukan penyemprotan lantaran jumlahnya semakin banyak.

"Kemarin sudah disemprot sama BPBD namun muncul lagi, sehingga saya beli pestisida untuk menyemprot secara mandiri," kata Vera saat ditemui oleh Kompas.com, Senin (20/2/2023).

Baca juga: Cerita Sutresno, Wajah Berjarak Setengah Meter dari Kepala Ular Saat Mengevakuasi Sanca yang Membelit Pemancar WiFi di Surabaya

Vera mengaku tidak mengetahui secara pasti dari mana ribuan ulat bulu tersebut berasal.

Namun dia menduga ulat-ulat itu muncul dari lahan kosong yang tak terawat. Di lahan tersebut tumbuh tanaman liar yang lebat.

"Kalau dari pengamatan saya, ulat bulu banyak ini berasal dari lahan itu, mau hujan atau tidak kondisi (ulat) tetap banyak," kata Vera.

Vera mengatakan, warga telah melapor ke pihak kelurahan dan BPBD Situbondo.

Pihak instansi sudah melakukan penyemprotan dengan menggunakan pestisida namun ulat-ulat bulu tersebut hanya hilang sementara.

"Ulat bulu berjalan di ranting pohon dan berjalan di atas tembok, saya berharap ranting-ranting dipotong saja supaya ulat tidak menjalar lagi karena disemprot sudah namun tidak mempan," tuturnya.

Baca juga: Pria di Situbondo Mengaku Menjambret untuk Beli Susu Anaknya: Sudah 4 Kali

Foto: Kondisi wilayah yang diserang hama ulat bulu di RT 4 RW 10 Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo pada Senin (20/2/2023).KOMPAS.com / Ridho Abdullah Akbar Foto: Kondisi wilayah yang diserang hama ulat bulu di RT 4 RW 10 Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo pada Senin (20/2/2023).

Koordinator Pusdalop Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, Puriyono menyatakan serbuan ulat bulu terjadi beberapa hari yang lalu. Banyak warga yang mengeluh karena jumlahnya mencapai ribuan.

"Sudah empat hari yang lalu dan sampai sekarang, kami sudah menerjunkan personel untuk menyemprotkan pestisida," ucapnya, Senin (20/2/2023).

Dia juga menyatakan bahwa hewan tersebut tidak hanya menempel di dinding rumah warga. Namun juga ada yang masuk ke dalam rumah sehingga membuat penghuni risih.

"Ulat bulu tidak hanya menempel di dinding namun ada yang masuk, banyak warga yang mengaku jijik," katanya.

Baca juga: Hama Ulat Bulu Serang Permukiman di Cikupa Tangerang, 20 Orang Terdampak

Menurutnya penyemprotan pestisida sudah pernah dilakukan, tepatnya pada Minggu (19/2/2022). Meski demikian, keluhan warga akibat serangan ulat bulu terus ada sampai sekarang.

"Kemarin ada 5 rumah yang banyak ulat bulu, tadi juga ada panggilan penyemprotan, masih belum tahu peristiwa ini akan terus terjadi atau tidak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com