Habib menambahkan, pemuda berusia 22 tahun itu diketahui aktif di salah satu Badan Otonom NU, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).
“Beliau pengurus PAC IPNU Kecamatan Mojowarno,” ungkap dia.
Ayah Ardi, Mustain mengatakan, anaknya berpamitan menghadiri resepsi Satu Abad NU pada Senin (6/2/2023) petang. Ardi berangkat bersama teman-temannya menggunakan motor.
Ardi, jelas Mustain, menyampaikan keinginan berangkat ke Sidoarjo dua hari sebelumnya.
“Pamitnya mau berangkat ke acara Harlah NU. Dua hari yang lalu sudah pamitan, ketika mau berangkat juga pamit saya,” kata Mustain saat ditemui di rumah duka.
Baca juga: Aksi Simpatik Pelajar Bersih-bersih Saat Puncak Resepsi 1 Abad NU di Sidoarjo
Dia mengungkapkan, Ardi memiliki riwayat penyakit jantung. Penyakit itu diderita sejak kecil dan biasanya kambuh saat kecapekan atau terlalu banyak beban pikiran.
“Memang ada riwayat lemah jantung, itu dari kecil. Saya ikhlas, apalagi anak saya meninggal dengan cara yang baik, sedang shalat juga,” tutur Mustain.
Jenazah Ardi sampai di rumah duka sekitar pukul 17.15 WIB. Usai shalat maghrib, kerabat, tetangga dan teman-teman seperjuangannya, mengantarkannya ke tempat peristirahatan terakhir, di pemakaman umum Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.