SURABAYA, KOMPAS.com - Warung es degan di wilayah Keputih Tegal, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, Jawa Timur, diserang sekelompok orang dan membuat kerusuhan di lapak tersebut.
Kejadian tersebut juga terekam kamera CCTV pemilik warung.
Mereka datang dengan berteriak mencari seseorang dan merusak sebagian fasilitas warung pada Kamis (26/1/2023) dini hari.
Dari rekaman CCTV warung dengan durasi 1 menit 56 detik, mulanya terlihat ada dua orang sedang nongkrong.
Namun tiba-tiba terdengar suara knalpot brong yang digeber dan semakin mendekat.
Ternyata suara kenalpot itu, seperti menunjukkan sedang ada aksi kejar-kejaran.
Tidak lama setelah itu, terlihat satu orang sedang berusaha lari dari kejaran sekelompok orang tersebut, karena incarannya lari ke warung tersebut akhirnya fasilitas warung diamuk juga.
Baca juga: Jelang Piala Dunia U-20, Tahura Pakal Surabaya Disiapkan untuk Jamu Turis
Kapolsek Sukolilo Kompol M Sholeh mengatakan, saat kejadian itu dirinya dengan anggota langsung mengecek ke TKP, tapi para kelompok itu sudah tidak ada di lokasi.
"Betul itu kejadian waktu Kamis (26/1/2023) dini hari. Dari rekaman itu juga terlihat bahwa kelompok penyerang melempari sejumlah kursi panjang dan gelas," kata Sholeh saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Minggu (29/1/2023).
Untuk menyelidiki kejadian itu, lanjut Sholeh, telah meminta keterangan dua orang yang sedang menongkrong yang ikut terekam dalam CCTV itu.
Ketika di dalami lebih lanjut, ke dua orang itu tidak mengetahui motif penyerbuan sekelompok orang itu.
"Iya, orang yang ada di CCTV itu sudah kita tanyakan. Hanya bilang sekelompok orang mau nyerang itu, mau apa kita nggak ada yang tahu motifnya. Karena saat di lokasi mereka sudah nggak ada. Tidak ada korban dari penyerangan itu," kata Sholeh.
Baca juga: Mahasiswa Asal Timor Leste Diserang Orang Tak Dikenal hingga Tewas di Yogyakarta
Akan tetapi dirinya terus menelusuri siapa dan apa yang menjadi sebab dari kerusuhan itu terjadi.
"Sampai sekarang ini, polisi tengah melakukan pendalaman terkait penyerangan itu. Sebab beberapa saksi tidak mengetahui secara pasti motifnya," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.