MALANG, KOMPAS.com - Devan (1,5) dan Yusril (4), terus menanyakan sang ibu, Radina Astrida Lufitasari (21), yang tak kunjung pulang ke rumah. Radina merupakan salah satu korban tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.
Sejak ditinggal sang ibu, Devan dan Yusril dirawat kakek dan neneknya, Hari Prasetyo (56) dan Satun (48), di sebuah rumah kontrakan di Jalan Bandulan Gang 1, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Baca juga: Kuasa Hukum Korban Tragedi Kanjuruhan: Komnas HAM Belum Ngapa-ngapain
Hari mengatakan, mereka belum menceritakan fakta sesungguhnya kepada kedua cucunya itu. Setiap kali Devan dan Yusril bertanya tentang ibunya, kakek dan nenek itu selalu menjawab bahwa ibu kedua bocah itu sedang bekerja.
"Sering menanyakan ibunya. Terutama Yusril. Kalau sore tanya tentang ibunya, kemana kok enggak pulang. Saya cuma bisa menjawab kalau ibu sedang kerja untuk mencari uang buat sekolah Yusril," kata Hari di Malang, Senin (23/1/2023).
Hari menunggu waktu yang tepat untuk menjelaskan tentang kejadian sesungguhnya kepada kedua cucunya itu.
"Nanti akan ada waktunya sendiri. Kasihan mereka, karena masih kecil-kecil. Nanti pelan-pelan akan tahu," katanya.
Hari menambahkan, menantunya tak bisa merawat Devan dan Yusril karena sedang menjalani hukuman pidana.
Menurut Hari, kondisi psikologis cucunya sudah membaik. Kedua cucunya telah bergaul dengan teman-teman di sekitar rumah.
Hal ini membuat Hari dan Satun lega. Soalnya, kedua cucunya itu sempat mengurung diri di kamar dan tak mau ke luar rumah beberapa hari.
"Setelah ibunya enggak ada, dia jadi sering marah-marah dan tidak mau keluar rumah atau main sama teman-temannya," katanya.
Hari yang bekerja sebagai sopir truk hanya bisa menaruh harapan kepada pemerintah untuk mengulurkan tangan, membantu, dan menjamin pendidikan kedua cucunya tersebut.
Dia hanya memikirkan nasib kedua cucunya di masa depan.
Baca juga: Sampaikan Eksepsi, Pihak 3 Polisi Terdakwa Kasus Kanjuruhan Sebut Dakwaan Rapuh dan Minta Dibebaskan
Hari menyatakan, pihak keluarga sudah tidak mau tahu soal proses hukum kasus tragedi Kanjuruhan. Ia menyerahkan seluruh proses hukum yang ada kepada Tuhan.
"Saya tidak meminta untuk membantu saya atau istri. Saya hanya berharap pemerintah bisa menjamin pendidikan Devan dan Yusril, karena saya ingin mereka menjadi orang pintar dan berpendidikan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.