Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pamit Jajan, 3 Bocah di Gresik Diculik, Ponsel Dirampas lalu Diturunkan di Kuburan

Kompas.com - 22/01/2023, 10:40 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tiga anak di Desa Klangonan, Gresik, Jawa Timur menjadi korban penculikan anak.

Mereka diculik sepasang pria dan wanita yang mengendarai motor Honda Beat warna merah dan hitam pada Jumat (20/1/2023).

Ayah korban bernama Miftahul Huda (49) warga Desa Klangonan, Gresik mengatakan saat itu putrinya berinisial N (10) sedang bersama teman sekelasnya dan adiknya.

Mereka pamit jajan dan jalan kaki sambil membawa ponsel. Miftahul sempat khawatir karena ketiganya tak kunjung pulang.

Baca juga: Kronologi Remaja Putri di Gresik Lompat dari Angkot, Sempat 3 Kali Minta Sopir Berhenti

"Mau izin ke indomaret kok tidak pulang-pulang saya tunggu lama, ternyata mereka waktu diculik di kampung lalu diturunkan di warkop Klangonan. Dua ikut diajak lagi dibawa motor warna merah putih," ujarnya, Sabtu (21/2/2023).

Menurut keterangan sang anak, kedua pelaku menggunakan helm dan rambut pelaku perempuan diwarna.

Saat dibonceng para pelaku, putrinya dan temannya menangis di jalan. Kemudian mereka dibawa ke arah kuburan lalu diturunkan.

"Anak saya dan temannya diturunkan di kuburan, anak yang paling kecil diturunkan di gang. Hapenya diambil semua," ucapnya.

Pihaknya mengaku belum melapor ke polisi dan saat ini anaknya mulai pulih dari trauma akibat peristiwa penculikan tersebut.

Baca juga: Takut Jadi Korban Penculikan, Siswi di Gresik Nekat Lompat dari Angkot: Sopir Minta Pintu Ditutup

Penculikan anak di surabaya

Sebelumnya kasus penculikan bocah terjadi di Surabaya.

Seorang bocah SD di Jemursari Surabaya dikabarkan menjadi korban penculikan, Selasa (19/10/2021) siang.

Kejadian itu dilaporkan oleh Agus Rianto, seorang penjaga sekolah SDN Jemur Wonosari I.

Ia melaporkan kejadian tersebut ke command centre 112 setelah mendengar cerita dari korban berinsial MI.

MI yang merupakan siswa kelas VI SD. Ia awalnya didatangi oleh orang tidak dikenal menggunakan sebuah mobil.

Baca juga: Maling Motor di Gresik Babak Belur Dihajar Warga

Saat itu, ia hendak pergi ke sekolahnya untuk mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka dengan berjalan kaki dari rumahnya yang berjarak sekitar 100 meter ke sekolah.

"Korban ikut PTM, seharusnya masuk di sesi pertama, namun karena jamnya salah, korban masuk ke sesi ke dua," kata Agus.

Setelah didatangi oleh orang tak dikenal itu, korban lalu digendong dan dibekap mulutnya lantas dipaksa masuk ke dalam mobil.

Ketiganya membawa korban hingga berhenti di sebuah pom bensin di kawasan Jemursasi Surabaya.

"Saat ketiga penculik itu lengah di SPBU, dengan pintu terbuka, korban langsung turun dan lari. Bahkan korban sampai terjatuh hingga sebabkan bibirnya terluka," tambah Agus mengulang apa yang diceritakan oleh MI kepadanya.

Baca juga: Banjir Melanda Pulau Bawean Gresik, 2 Warung Roboh, Ratusan Rumah Warga Terendam

Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Mirzal Maulana mengatakan jika saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap korban dengan pendampingan orang tuanya.

"Saat ini masih dalam pemeriksaan," singkat Mirzal.

Kanit Reskrim Polsek Wonocolo, Iptu Ristitanto juga sempat mendatangi lokasi SPBU Jemursari yang disebut menjadi lokasi kaburnya korban dari tangan para penculik.

"Kami sudah cek CCTV, tapi memang tidak menjangkau di titik lokasi korban berlari. Saat ini, korban dan orang tuanya melaporkan ke Polrestabes Surabaya," kata Risti.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Tangis 3 Bocah dari Gresik ini Sempat Diculik 2 Pelaku, Ponsel Dirampas, 'Dibuang' di Kuburan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com