Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Dukun Gadungan di Gresik, Polisi: Korban Ada 5 Orang

Kompas.com - 16/01/2023, 16:45 WIB
Hamzah Arfah,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis mengatakan, korban dugaan penipuan modus penggandaan uang yang dilakukan dukun gadungan berinisial MY (42), lebih dari satu orang.

"Sementara korban ada lima orang yang telah kami ketahui. Ini masih kami kembangkan lagi, sebab tidak menutup kemungkinan masih ada korban lain," ujar Nur Azis di Polres Gresik, Senin.

Baca juga: Terungkap Praktik Dukun Pengganda Uang Miliaran di Gresik, Setahun Jalani Ritual Pakai Darah Manusia, Keris hingga Jenglot

Nur Azis menyebut, empat korban lain terungkap setelah polisi mengembangkan kasus dugaan penipuan tersebut. Polisi belum mengetahui berapa kerugian yang diderita empat korban itu.

Sampai saat ini, polisi baru mengetahui kerugian yang diderita MD, warga Kecamatan Kebomas, yang menjadi korban penipuan dukun gadungan tersebut.

MD sempat menyetor uang senilai Rp 65 juta pada Juli 2022. Lalu, MD kembali menyetor uang Rp 500 juta pada Agustus 2022. 

Pelaku berjanji menggandakan uang MD dan menyetor sebesar Rp 3,9 miliar pada September 2022. Namun, pelaku tak menepati janji itu.

Dukun gadungan itu justru mengembalikan uang korban sebanyak Rp 170 juta.

"Masih dikembangkan, kemungkinan masih banyak korban. Untuk yang sudah diperiksa ada lima orang. Warga Gresik (korban), ada di Kecamatan Menganti, terus di (Kecamatan) Kebomas juga ada," kata Nur Azis.

Polisi menangkap MI (46), pria yang diduga memasok stok darah untuk ritual yang dilakukan MY. Polisi sebelumnya menemukan 23 kantong darah manusia saat menangkap MY di Kecamatan Cerme, Gresik, Selasa (10/1/2023).

"MY melakukan pembelian darah yang melanggar aturan dari MI, informasinya untuk makan jenglot (ritual)," ucap Nur Azis.

Keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka. MY dijerat Pasal 378 KUHP tentang penipuan.

Sementara MI disangka melanggar Pasal 195 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Baca juga: Sosok Abah Yanto Dukun Pengganda Uang di Gresik, Gunakan Kursi Roda karena Stroke, Tinggal dengan Istri Muda

"Saya mengharapkan kepada masyarakat, jangan percaya jika ada yang mengaku dapat menggandakan uang. Serta jika ada yang merasa telah menjadi korban dari salah satu tersangka, segera untuk melapor ke Sat Reskrim," tutur Nur Azis.

Dalam kasus itu, polisi menyita uang mainan pecahan 100.000 dalam dua kardus air kemasan, kantong darah, blangkon, dan dupa. Polisi juga menyita satu kotak berisi jenglot, patung bayi, dan dua kotak berisi patung Dewi Kwan Im.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com