Hal ini karena kesalahan bukan ada pada teller bank, melainkan pada nasabah itu sendiri yang lalai dalam menjaga data pribadi.
Nasabah dinilai lalai karena pelaku bisa mengetahui PIN e-banking, sejumlah saldo, dokumen pribadi dengan mencuri kartu debit, KTP dan buku tabungan nasabah.
"(Uang) nasabah tidak diganti karena tidak jaga keamanan KTP, PIN, dan buku tabungan. Nasabah yang kurang menjaga," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/1/2023) malam.
Menurutnya, teller bank tidak salah karena wajah tukang becak mirip persis dengan nasabah.
Hal ini tidak membuat teller merasa curiga karena pelaku memiliki semua dokuemn yang diperlukan sebagai syarat pengambilan uang di bank.
"Wajah penipu sama denga nasabah. Saat diputar CCTV, nasabah terkejut bisa ada yang sama (wajahnya). Semua dokumen asli dicuri dari nasabah. Teller tidak salah dan tidak lalai sama sekali," tegasnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Surabaya, Achmad Faizal, Isna Rifka Sri Rahayu| Editor Andi Hartik, Editor Erlangga Djumena)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.