MAGETAN, KOMPAS.com – Supriyanto (28), warga Desa Sumber Sawit, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur langsung menanyakan maksud kedatangan Kompas.com ketika menemui dia di kamarnya yang tertutup.
Supriyanto yang merupakan penyandang disabilitas berat pada kaki mengaku, ada banyak pihak yang datang ke rumah perihal Program Keluarga Harapan (PKH), tetapi nyatanya selama dua tahun terakhir PKH tak kunjung cair.
Dia juga meminta agar dirinya tidak lagi difoto.
“Saya hanya mau PKH saya cair, saya tidak mau apa apa,” ujarnya dengan nada emosi, Jumat (13/01/2023).
PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga yang ditetapkan sebagai penerima manfaat PKH.
Mendengar anaknya emosi, Marsini yang sehari-hari menganyam bilah bambu langsung menuju kamar Supriyanto dari ruang depan menggunakan dengkulnya. Marsi juga merupakan penyandang disabilitas fisik. Kakinya tak bisa berjalan.
Marsini meminta anaknya tenang dan menerangkan maksud kedatangan Kompas.com ke rumahnya.
“Saya tidak ingin viral di media sosial. Saya cuma ingin PKH saya, agar bisa membantu ibu,” imbuh Supriyanto.
Marsini dan anaknya tinggal di rumah sederhana berukuran 3x6 meter. Marsini masih bisa bergerak dengan lututnya, tetapi Supriyanti hanya bisa beraktivitas di dalam kamar karena kesulitan bergerak.
Kepada Kompas.com, Supriyanto mengatakan dirinya terdaftar sebagai penerima PKH sejak 2007. Dia berhak menerima bantuan Rp 200.000 setiap bulannya.
Namun sejak dua tahun terakhir, PKH itu tak pernah cair lagi. Padahal bagi Supriyanto dan ibunya, bantuan dari bantuan dari Kementrian Sosial itulah yang membantu penghidupan keluarga.
“Dari nganyam bambu dari pagi kadang sampai malam bisa dapat Rp 10.000. Ini yang bisa buat beli beras,” kata Marsi.
Purwanto, pamong Dukuh Meri, Desa Sumber Sawit yang mendampingi Kompas.com saat berkunjung ke rumah Supriyanto mengatakan, tidak cairnya bantuan PKH Supriyanto sudah ditanyakan kepada pendamping desa.
Dari keterangan pendamping desa, meski PKH milik Supriyanto tidak bisa dicairkan, tetapi saldo di kartu PKH masih bisa dilihat bertambah.
“Dari keterangan pendamping, PKH milik Supriyanto tidak bisa dicairkan karena NIK-nya tertukar dengan NIK ibunya. Tapi saldo di kartu PKH itu bertambah kalau dicek,” katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.