Data dari Dispertan Banyuwangi, saat ini jumlah petani yang sudah terdaftar di e-alokasi ada sekitar 114.000.
"Data itu hampir sama jumlahnya dengan yang terdaftar di e-RDKK," ujarnya.
Khoiri menjelaskan, pada bulan Januari ini, pihaknya akan mendistribusikan pupuk urea sebesar 6.006 ton dan NPK sebanyak 2.481 ton ke semua kecamatan di Banyuwangi.
“Sudah saya cek di 25 kecamatan pupuk subsidi sudah tersedia,” ucap Khoiri.
Baca juga: Pupuk Indonesia Siap Salurkan 9 Juta Ton Pupuk Subsidi Tahun 2023
Itu pun yang bisa melihat hanya yang mempunyai jatah dan terdaftar di e-alokasi.
Dispertan juga meminta kepada petani untuk mengunduh aplikasi smart kampung atau dilihat di e-Bilaperdu, guna mengetahui petani sudah mendapatkan kuota pupuk subsidi atau tidak.
Soal berapa besaran yang diterima oleh para petani, Dispertan menyebut tergantung tanaman yang dibudidayakan.
Misalnya dalam waktu satu tahun petani menanam padi sebanyak tiga kali, maka setiap musimnya mereka akan dapat pupuk urea sebanyak 250 kilogram.
"Jadi dalam satu tahun, petani mendapatkan 750 kilogram pupuk subsidi jenis urea. Begitu juga dengan NPK dalam sekali tanam mendapatkan 125 kilogram dikali tiga, maka ketemu 375 kilogram,” ujar Khoiri.
Meski tahun 2023 ini alokasi pupuk bersubsidi berkurang, namun Dinas Pertanian dan Pangan memastikan ketersediaan untuk petani tercukupi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.