Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatah Pupuk Subsidi di Banyuwangi Berkurang, Hanya untuk 9 Komoditas

Kompas.com - 13/01/2023, 17:09 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Alokasi pupuk subsidi di Banyuwangi, Jawa Timur, pada tahun 2023 mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Ketersediaan pupuk bersubsidi jenis urea pada tahun 2023 telah ditetapkan oleh pemerintah sebesar 46.506 ton dan NPK sebanyak 29.933 ton.

Data dari Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi, alokasi pupuk subsidi urea pada tahun ini berkurang 8.449 ton, dari 54.955 ton di tahun 2022.

Baca juga: Kecelakaan Truk vs Motor di Banyuwangi, 1 Korban Tewas

Sementara untuk pupuk subsidi NPK, tahun 2022 mendapatkan 40.876 ton, sedangkan tahun ini turun menjadi 29.933 ton atau berkurang sebesar 10.943 ton.

Plt. Kepala Dispertan Banyuwangi, M Khoiri mengatakan, jumlah alokasi pupuk itu turun signifikan seiring berlakunya Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022.

"Karena sesuai Permentan 10, pupuk subsidi diperuntukkan untuk sembilan komoditas dari sebelumnya 70 komoditas. Sehingga, jumlahnya jelas berkurang, tapi sesuai kebutuhan," kata Khoiri, Jumat (13/1/2023).

Baca juga: Stok Pupuk Subsidi Sumut Melimpah, Capai 177 Persen dari Ketentuan Pemerintah

Sembilan daftar komoditas tanaman yang dapat pupuk bersubsidi adalah padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu, kopi dan kakao.

"Adapun syarat untuk mendapat pupuk subsidi harus tergabung dalam kelompok tani, serta maksimal punya lahan 2 hektar," ungkapnya.

Selain itu, para petani juga harus terdaftar atau mendaftarkan diri ke dalam e-alokasi.

"Jika dulu sesuai Permentan Nomor 41 Tahun 2021 mendapatkan pupuk subsidi harus terdaftar di elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK). Sekarang sesuai Permentan Nomor 10 Tahun 2022, wajib terdaftar e-alokasi," terang Khoiri.

Sementara jika ada persyaratan di luar dari aturan yang sudah ditetapkan tersebut, maka harus membeli pupuk non-subsidi.

Data dari Dispertan Banyuwangi, saat ini jumlah petani yang sudah terdaftar di e-alokasi ada sekitar 114.000.

"Data itu hampir sama jumlahnya dengan yang terdaftar di e-RDKK," ujarnya.

Khoiri menjelaskan, pada bulan Januari ini, pihaknya akan mendistribusikan pupuk urea sebesar 6.006 ton dan NPK sebanyak 2.481 ton ke semua kecamatan di Banyuwangi.

“Sudah saya cek di 25 kecamatan pupuk subsidi sudah tersedia,” ucap Khoiri.

Baca juga: Pupuk Indonesia Siap Salurkan 9 Juta Ton Pupuk Subsidi Tahun 2023

Itu pun yang bisa melihat hanya yang mempunyai jatah dan terdaftar di e-alokasi.

Dispertan juga meminta kepada petani untuk mengunduh aplikasi smart kampung atau dilihat di e-Bilaperdu, guna mengetahui petani sudah mendapatkan kuota pupuk subsidi atau tidak.

Soal berapa besaran yang diterima oleh para petani, Dispertan menyebut tergantung tanaman yang dibudidayakan.

Misalnya dalam waktu satu tahun petani menanam padi sebanyak tiga kali, maka setiap musimnya mereka akan dapat pupuk urea sebanyak 250 kilogram.

"Jadi dalam satu tahun, petani mendapatkan 750 kilogram pupuk subsidi jenis urea. Begitu juga dengan NPK dalam sekali tanam mendapatkan 125 kilogram dikali tiga, maka ketemu 375 kilogram,” ujar Khoiri.

Meski tahun 2023 ini alokasi pupuk bersubsidi berkurang, namun Dinas Pertanian dan Pangan memastikan ketersediaan untuk petani tercukupi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com