SAMPANG, KOMPAS.com – Madrasah milik Yayasan Attadomunul Islam Al Baidawi di Desa Pelanggaran Barat, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, ambruk.
Robohnya bangunan tersebut karena pergeseran tanah akibat hujan deras di Sampang yang terjadi selama sepekan terakhir.
Bangunan yang sebelumnya sudah nyaris roboh itu, kini hancur bekeping-keping.
Salah satu guru Yayasan Attadomunul Islam Al Baidawi, Sulaiman mengatakan, dua bangunan yang sebelumnya miring kini sudah roboh.
Baca juga: Ganjar Gelontorkan Rp 247,6 Miliar untuk Insentif Guru Ngaji dan Madrasah Diniyah
“Kemarin hujan deras lagi sehingga tanahnya terus bergerak dan bangunannya langsung roboh,” terang Sulaiman saat dihubungi melalui telpon seluler, Selasa (10/1/2023).
Sulaiman menambahkan, saat gedung itu roboh perlahan, banyak santri yang menyaksikan.
Banyak pula di antara mereka yang menangis karena sudah tidak punya tempat lagi untuk tempat belajar.
“Ambruknya madrasahnya itu diiringi isak tangis para santri yang selama ini jadi tempat mereka menuntut ilmu,” kata Sulaiman.
Menurut Sulaiman, gedung itu dibangun sekitar 20 tahun lalu dengan biaya patungan dari wali murid, alumni dan masyarakat setempat.
Gedung yang menjadi satu-satunya tempat belajar para santri itu, kini sudah tidak bisa ditempati lagi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.