Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Rp 73 Miliar, KPU Lumajang dan Pemkab Belum Sepakati Anggaran Pilkada 2024

Kompas.com, 5 Januari 2023, 17:41 WIB
Miftahul Huda,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Agenda pemilihan umum (pemilu) serentak akan diselenggarakan satu tahun lagi. Namun, sampai saat ini, anggaran yang diusulkan KPU Kabupaten Lumajang belum disetujui Pemkab Lumajang.

Pada Pemilu 2024, masyarakat tak hanya memilih presiden dan wakil presiden serta anggota legislatif. Masyarakat juga memilih kepala daerah seperti gubernur, wali kota, dan bupati. 

Baca juga: Korupsi Medical Check Up Pilkada Maluku, Mantan Ketua IDI Jadi Tersangka

Ketua KPU Kabupaten Lumajang Yuyun Baharita mengatakan, kebutuhan penyelenggaraan pemilu kepala daerah (pilkada) 2024 dirancang sebesar Rp 73 miliar.

Anggaran itu akan dialokasikan untuk kebutuhan penyelenggaraan pemilu seperti Honorarium PPK dan PPS, pendirian tenda TPS, pengadaan surat suara, formulir, dan lain sebagainya.

"Pembahasan terakhir itu bareng dengan tim kecil pemda. Sebetulnya kami menunggu ada respons positif karena selain pemilu legislatif dan pilpres, pemilukada kan juga masuk di 2023. Karena petunjuk teknisnya belum ada, pengajuan anggarannya masih pakai aturan KPU yang lama," kata Yuyun di Lumajang, Kamis (5/1/2023).

Yuyun mengatakan, proses pengajuan anggaran sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu. Namun, belum ada kesepakatan yang terjadi antara keduanya.

Yuyun menjelaskan, anggaran yang diusulkan merupakan hasil perencanaan saat kondisi Covid-19 dan telah disesuaikan dengan sharing anggaran dari KPU Jawa Timur.

Informasinya, dari total Rp 73 miliar yang dibutuhkan KPU, Pemkab Lumajang baru menyediakan anggaran sebesar Rp 35 miliar.

"Kebutuhan KPU dihitung saat Covid-19 Rp 73 miliar, kalau kondisi sekarang dicabut PPKM apa ada penurunan nanti kita cek lagi. Yang pasti sesuai aturan. Ini juga dibuat sharing dengan KPU Jatim karena penyelenggaran pilkada bareng sama gubernur, jadi nanti dibuat sharing," jelasnya.


Terpisah, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, pihaknya sudah melakukan saving anggaran untuk kebutuhan pemilu sejak periode 2020.

Pemkab Lumajang masih mengkaji dan akan mencocokkan kebutuhan dengan kemampuan Pemkab Lumajang.

"Pilkada sedang kita perhitungkan sama-sama kita cocokkan kebutuhan karena yang pilkada itu dari APBD. Kita sudah saving anggaran melalui dana cadangan di APBD bertahap dari 2020 sampai sekarang. Nanti akan ada finalisasi soal berapa kebutuhan yang diperlukan dan dibahas antara KPU dan Pemkab," terang Thoriq.

Baca juga: Ditabrak Pikap Saat Berangkat Sekolah, Siswi SMKN 2 Lumajang Tewas, Pengemudi Kabur

Thoriq berjanji, finalisasi anggaran KPU selesai pada pertengahan 2023.

"Ada pengajuan dari kpu, tapi itu belum final nanti kita cross check mana yang tidak harus ada anggaran dan mana yang perlu anggaran. Misalnya apakah honor itu disesuaikan dengan standar minimum atau maksimum itu nanti akan dibahas. Harusnya pertengahan tahun ini selesai," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau