Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Isu Pindah ke PPP, Sandiaga Uno: Saya Masih di Gerindra

Kompas.com - 29/12/2022, 18:47 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno memastikan masih berada di barisan partai besutan Prabowo Subianto itu.

"Per hari ini, saya masih di Gerindra," kata Sandiaga Uno saat kunjungan kerja di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (29/12/2022).

Baca juga: Soal Sandiaga Gabung PPP, Dasco: Pak Prabowo Tak Ada Komentar, Senyum-senyum Saja

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia itu mengaku akan mengikuti arahan dan keputusan dari pimpinan partai, termasuk keputusan politik dalam Pilpres 2024.

"Berkaitan dengan langkah-langkah politik kedepan, sebagai kader yang loyal, tentu akan saya koordinasikan dengan pimpinan. Karena Gerindra itu, partai yang menaungi dan membesarkan saya," ujar Sandiuno.

Bahkan, kata Sandi, dirinya diminta Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto fokus membangun ekonomi masyarakat melalui pariwisata.

"Sesuai arahan Pak Prabowo, saya diminta untuk fokus membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada dibawah naungan kami Kementerian Pariwisata," ungkap Sandi.

Saat ditanya isu perpindahannya ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) usai bertemu pengurus partai di Jawa Tengah, Sandiaga menjawab diplomatis.


Sandiaga mengaku datang dalam kapasitas sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan tamu undangan untuk menyerap aspirasi dari para pendukung Prabowo-Sandiaga.

"Dua minggu lalu saya diundang di Ponpes Darul Ulum Banyuanyar, oleh salah satu Pengurus PPP, Pak Awi (Ketua DPP PPP) Achmad Baidowi. Kebetulan saat itu kami diundang untuk menampung aspirasi para pendukung Prabowo-Sandi waktu itu," terang Sandiuno.

Halaman:


Terkini Lainnya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com