LUMAJANG, KOMPAS.com - Gunung Api Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dalam enam hari terakhir cenderung tertutup kabut dengan intensitas sedang hingga tebal.
Hal ini, membuat aktivitas vulkanik gunung api aktif ini tidak bisa diamati secara kasat mata melalui Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Semeru yang berada di Gunung Sawur.
Baca juga: Terdengar 2 Kali Suara Gemuruh, Gunung Semeru Luncurkan Lava Pijar Sejauh 800 Meter
Meski begitu, aktivitas vulkanik masih terekam melalui seismograf milik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PBMBG).
Menurut catatan seismograf, selama enam hari terakhir sejak 22 - 27 Desember 2022, Gunung Semeru mengalami letusan sebanyak 464 kali dilihat dari aktivitas kegempaannya.
Rinciannya, 22 Desember 77 letusan, 23 Desember 98 letusan, 24 Desember 74 letusan, 25 Desember 77 letusan, 26 Desember 84 letusan, dan 27 Desember sampai pukul 18.00 WIB sudah terjadi 54 letusan.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi Lagi, Keluarkan Kolom Abu Setinggi 1.500 Meter
"Rata-rata letusan Gunung Semeru kita lihat dari aktivitas kegempaan masih cukup tinggi antara 77 - 98 kali setiap harinya," kata Kepala Pos Pantau Gunung Api Semeru Liswanto di Lumajang, Selasa (27/12/2022).
Selain gempa letusan, pos pengamatan juga merekam terjadi getaran banjir lahar dari puncak gunung satu kali pada 23 Desember 2022 dengan amplitudo maksimal 26 mm.
Petugas pos pantau juga mencatat terjadi suara letusan dengan intensitas sedang dari Gunung Semeru yang terdengar hingga radius 13 kilometer.
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru Terjadi 5 Kali Pagi Ini
"Status Gunung Semeru ini masih level III atau Siaga, jadi warga diminta untuk tetap waspada dan ikuti arahan petugas," imbaunya.
PVMBG menetapkan radius 17 kilometer secara sektoral dari puncak kawah Semeru sebagai kawasan larangan dari aktivitas apa pun.
Sebab, area itu berpotensi terdampak banjir lahar hingga perluasan aliran lahar dan Awan Panas Guguran.
Warga juga diminta untuk tidak beraktivitas dalam jarak 500 meter dari pinggir sungai. Khususnya sungai yang menjadi aliran lahar Semeru seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Sat dan Besuk Kembar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.