SURABAYA, KOMPAS.com - Mantan Kapolres Badung Kombes Pol (Purn) Ignatius Soembodo, terdakwa kasus pencabulan terhadap anak angkatnya dituntut 10 tahun penjara.
Tak hanya itu, Soembodo diwajibkan membayar denda sebesar Rp 1 milliar dengan subsider tiga bulan penjara.
Tuntutan kepada pensiunan polisi itu dibacakan jaksa penuntut umum (JPU) Nur Laila dalam sidang lanjutan yang digelar tertutup di Pengadilan Negeri Surabaya, Senin (19/12/2022) sore.
Menurut Nur Laila, terdakwa terbukti melanggar Pasal 81 ayat 1 Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
"Kami menuntut agar majelis hakim memberikan hukuman 10 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar," katanya usai sidang di Surabaya, Senin.
Baca juga: Diduga Berniat Bunuh Diri, Suami Istri di Surabaya Terkunci di Kamar Mandi Saat RumahTerbakar
Alasannya, terdakwa Ignatius Soembodo secara sah dan meyakinkan terbukti bersalah melakukan tindak pidana kekerasan atau ancaman kekerasan memerkosa anak angkatnya.
Nur Laila mengatakan, Soembodo memerkosa korban di rumah pensiunan polisi di wilayah Jambangan Surabaya.
Selama tinggal di rumah terdakwa, korban juga kerap mendapat perlakuan dan perkataan kasar, bahkan pelecehan seksual atau diperkosa terdakwa hingga beberapa kali.
Korban adalah rekan Soembodo yang berinisial BS. Sejak usia tujuh bulan, korban dititipkan karena istri terdakwa mengalami depresi. BS mengenal terdakwa karena sudah berteman lama.
BS berjanji mengambil anaknya ketika berusia tiga tahun. Selama dirawat terdakwa, BS mengeklaim rutin mengirimi uang kepada tersangka untuk biaya hidup anaknya.
Namun, seiring berjalannya waktu, BS dilarang untuk menemui anak kandungnya.
"Dia juga sempat meminta uang hingga Rp 20 miliar jika saya ingin mengambil anak saya," terang BS.
Baca juga: Penumpang di Bandara Juanda Surabaya Diprediksi Naik hingga 70 Persen Jelang Nataru
Dengan berbagai upaya, akhirnya BS bisa bertemu saat putrinya yang berusia 14 tahun pada 2018. Saat pertemuan itu, SK menceritakan pemerkosaan yang dialaminya.
Hingga kini sudah berusia 18 tahun, korban disebut masih merasa trauma. Sementara menurut BS, putrinya tersebut mendapatkan perlakuan tersebut sejak berusia 5 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.