Warga berharap, Pemkot Batu menyelesaikan pembangunan secara keseluruhan termasuk untuk kebutuhan material.
"Harapan dari warga untuk eksekusi penyelesaiannya, karena kemampuan warga di sini terbatas," katanya.
Baca juga: 10 Wisata di Kota Batu dan Malang, Pas Dikunjungi Saat Libur Nataru
Di sisi lain, kata Bambang, tanggul ambrol sudah kedua kalinya terjadi. Terakhir peristiwa serupa terjadi pada tahun 2021.
"Kejadian ambrol sudah dua kali tetapi sudah tertangani meskipun belum maksimal, lagi-lagi swadaya meski dibantu oleh BPBD juga, cuma volumenya tidak sebesar yang sekarang ini, setahun yang lalu, musholanya juga mepet dengan sungai, pada saat itu posisi menggantung tetapi sekarang sudah tidak," katanya.
Sedangkan kondisi saat ini, terdapat dua rumah warga lainnya yang berpotensi terdampak.
"Juga mepet ke sungai, kondisinya untuk saat ini mulai ada gerusan, tapi tetap warga menempati," katanya.
Menanggapi hal itu, Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu mengatakan, pihaknya hanya bisa membantu penanganan darurat kebencanaan yang sifatnya stimulus atau jangka pendek.
Sedangkan, untuk potensi pemberian bantuan secara menyeluruh atau jangka panjang dapat melalui dinas terkait lainnya.
"Kita punya anggaran yang terbatas, tidak semua bisa kita penuhi, tahun anggaran 2022 ini sudah 57 titik yang kita tangani sekitar Rp 1 miliar untuk dana rehab rekon. Kita berusaha memberikan bantuan sesuai prioritas dan keputusannya sudah tepat berdasarkan analisis kajian," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.