Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Ibu Kandung Bunuh Bayi Baru Lahir di Surabaya, Korban sempat Diberi ASI sebelum Dibekap dan Jasadnya Dibuang

Kompas.com - 18/12/2022, 06:00 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Seorang ibu asal Bengkulu yang tinggal di Kota Surabaya, Jawa Timur, MDN (33) tega membunuh bayi yang baru dilahirkannya pada Kamis (8/12/2022).

MDN sempat memberikan ASI sebelum membunuh anak keempatnya tersebut.

Setelah itu bayi tak berdosa tersebut dibekap saat berada dalam gendongan hingga meninggal dunia.

Adapun fakta-fakta terkait kasus pembunuhan seorang bayi laki-laki yang dilakukan ibu kandung dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Sudah Punya 3 Anak, Ibu di Surabaya Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan, Mayat Korban Disimpan 2 Hari di Kos

Awal mula kejadian

Kasus tersebut terungkap berawal saat warga menemukan jasad bayi di Jalan Menanggal V, Gayungan, Kota Surabaya pada Sabtu (10/12/2022) sekira pukul 05.30 WIB.

Bayi berjenis kelamin laki-laki itu tergeletak di sebuah warung milik warga.

Warga kemudian melaporkan penemuan jasad bayi ke polisi untuk melakukan pendalaman.

Saat ditemukan, kondisi bayi tersebut berada dalam buntalan selimut merah yang dibungkus kantong kresek lalu diwadahi kardus.

Terekam CCTV

Kapolsek Gayungan Polrestabes Surabaya Kompol Suhartono mengatakan, pihaknya melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk pemilik warung.

"Tiga orang (diperiksa). Kami juga sedang menyelidiki kasus tersebut," kata dia.

Selain itu, pihaknya juga memeriksa CCTV di sekitar lokasi kejadian.

Dalam rekaman CCTV, terlihat ada sosok perempuan yang diduga pelaku pembuangan bayi.

Perempuan ini mendatangi lokasi dengan naik sepeda.

Pelaku jadi tersangka

Setelah lima hari kemudian, polisi mengungkap pelaku yang ternyata merupakan ibu kandung korban yakni MDN.

Polisi menangkap pelaku pada Rabu (14/12/2022).

Saat ini, MDN telah ditetapkan sebagai tersangka karena telah membunuh dan membuang bayinya.

Kepada polisi, tersangka mengakui telah membunuh dan membuang bayinya.

Jasad disimpan

Awalnya, MDN melahirkan korban tanpa bantuan orang lain pada Kamis (8/12/2022) malam.

Setelah dilahirkan, MDN sempat memberikan ASI kepada korban dan membawa ke kamar.

"Pas lahir, bayi cuma nangis sekali. Terus saya gendong, saya susui. Saya bekap pakai tangan saya, dimulut sama hidung, sekitar 5-10 menit," ujar dia.

Akhirnya korban pun meninggal dunia akibat dibekap oleh MDN.

Kemudian, jasad korban dimasukkan ke dalam tas dan disembunyikan di kamar kos.

Selama dua hari, jasad korban disimpan sebelum akhirnya di buang di TKP.

Baca juga: Tak Ingin Punya Anak Lagi, Ibu Bunuh Bayi Baru Lahir di Surabaya, Simpan Jasad 2 Hari di Rumah

Motif pembunuhan

Polisi mengungkap motif MDN tega membunuh bayinya karena jeratan ekonomi.

Diketahui MDN sudah memiliki tiga anak yang masih kecil.

MDN mengaku tidak ingin memiliki anak lagi lantaran tak sanggup menghidupi ketiga anaknya yang masih kecil.

"Karena ekonomi. Iya enggak ingin punya anak lagi. Karena sudah punya anak 3 masih kecil-kecil," ucap MDN.

MDN mengaku kebobolan dengan kehamilan anak keempatnya.

Padahal, dia merasa sudah melakukan program Keluarga Berencana (KB).

Selama masa kehamilan, MDN berusaha menutupinya termasuk kepada suami dan para tetangga.

Saat ditanya perutnya yang membesar, MDN menjawab terkena tumor.

Kini MDN harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Pelaku dijerat Pasal 341 KUHP subsider Pasal 80 ayat 3 UU Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014 dengan ancaman hukuman pidana paling lama 10 tahun penjara.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 5 Fakta Ibu Bunuh Bayinya di Surabaya: Motif Gara-gara Tak Ingin Punya Anak Lagi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kepergok Pasang Baliho Caleg, 2 Kades di Bangkalan Ditegur Bawaslu

Kepergok Pasang Baliho Caleg, 2 Kades di Bangkalan Ditegur Bawaslu

Surabaya
Gibran Cawapres dan Kaesang Ketum PSI, PDI-P Blitar Anulir Target Perolehan Suara untuk Ganjar-Mahfud

Gibran Cawapres dan Kaesang Ketum PSI, PDI-P Blitar Anulir Target Perolehan Suara untuk Ganjar-Mahfud

Surabaya
Kepala Diskoperindag Gresik Tersangka Korupsi, Bupati: Sangat Prihatin

Kepala Diskoperindag Gresik Tersangka Korupsi, Bupati: Sangat Prihatin

Surabaya
Besok, Ribuan Buruh Akan Demo di Kantor Gubernur Jatim, Minta UMK Naik 15 Persen

Besok, Ribuan Buruh Akan Demo di Kantor Gubernur Jatim, Minta UMK Naik 15 Persen

Surabaya
Cerita Kepsek SMA 3 Pamekasan, Menangis Terima Kejutan Siswa di Hari Guru Sebelum Pensiun

Cerita Kepsek SMA 3 Pamekasan, Menangis Terima Kejutan Siswa di Hari Guru Sebelum Pensiun

Surabaya
Siswa SMAN di Pamekasan 'Prank' Kepala Sekolah hingga Menangis

Siswa SMAN di Pamekasan "Prank" Kepala Sekolah hingga Menangis

Surabaya
Pastikan PKN Dukung Salah Satu Capres, Anas Urbaningrum: Diputuskan pada Waktu yang Tepat

Pastikan PKN Dukung Salah Satu Capres, Anas Urbaningrum: Diputuskan pada Waktu yang Tepat

Surabaya
Jambret Resahkan Peziarah Makam Sunan Ampel di Surabaya Ditangkap

Jambret Resahkan Peziarah Makam Sunan Ampel di Surabaya Ditangkap

Surabaya
Tak Ada Tambahan Kuota Pengunjung Bromo untuk Libur Akhir Tahun, Ini Sebabnya

Tak Ada Tambahan Kuota Pengunjung Bromo untuk Libur Akhir Tahun, Ini Sebabnya

Surabaya
Kasus Bayi Meninggal Usai Diambil Sampel Darah dari Tumit, Keluarga Akan Tempuh Jalur Hukum

Kasus Bayi Meninggal Usai Diambil Sampel Darah dari Tumit, Keluarga Akan Tempuh Jalur Hukum

Surabaya
Pemkab Sumenep Usulkan UMK 2024 Naik Rp 72.294 dari Tahun Sebelumnya

Pemkab Sumenep Usulkan UMK 2024 Naik Rp 72.294 dari Tahun Sebelumnya

Surabaya
Bocah 14 Tahun Ditangkap Polisi Saat Dorong Motor Curian, Hendak Dijual untuk Beli Pil Koplo

Bocah 14 Tahun Ditangkap Polisi Saat Dorong Motor Curian, Hendak Dijual untuk Beli Pil Koplo

Surabaya
Truk Seruduk Truk di Lamongan, Sopir Terjepit dan Evakuasi Satu Jam

Truk Seruduk Truk di Lamongan, Sopir Terjepit dan Evakuasi Satu Jam

Surabaya
Polda Maluku Kerahkan 850 Personel untuk Amankan Kampanye Pemilu 2024

Polda Maluku Kerahkan 850 Personel untuk Amankan Kampanye Pemilu 2024

Surabaya
Mobil Rem Mendadak, Dua Pengendara Motor Terjatuh dan Satu Orang Tewas

Mobil Rem Mendadak, Dua Pengendara Motor Terjatuh dan Satu Orang Tewas

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com