LUMAJANG, KOMPAS.com - Alun-alun Lumajang terlihat berbeda pada Kamis (15/12/2022) pagi. Tak ada orang lalu lalang berangkat kerja atau mengantar anak sekolah.
Sejauh mata memandang, terlihat ribuan warga yang antusias menunggu prosesi puncak Peringatan Hari Jadi ke-767 Lumajang (Harjalu).
Sejumlah stan di bazar menjual bermacam-macam produk berjejer rapi di sisi selatan alun-alun. Mereka menjajakan makanan berat khas Lumajang seperti nasi kelor, hingga makan ringan yang berbahan dasar pisang.
Sekitar pukul 08.00 WIB, semua mata tertuju ke sisi barat alun-alun saat rombongan Bupati dan Wakil Bupati Lumajang diarak menyusuri jalan sekitar alun-alun.
Di barisan depan terlihat rombongan dengan pakaian kerajaan yang terdiri dari satu prajurit pembawa lontar, seorang prajurit pembawa pusaka, seorang resi, empat penggawa kerajaan, dua nararya kirana, dua putri pembawa kembar mayang, Raja Whisnuwardhana, dan empat penggawa kerajaan.
Lalu, rombongan Forkopimda bersama pasukan nararya kirana dan dua putri pembawa kembar mayang ikut dalam iring-iringan itu. Mereka berjalan dari Pendopo Arya Wiraraja menuju alun-alun sebelah utara.
Baca juga: Banjir Lahar Disertai Letusan Sekunder di Lereng Semeru, Jalur Lumajang-Malang Putus
Mereka diikuti pasukan pengawal yang terdiri dari dua prajurit pembawa penjor, enam prajurit pataka, enam prajurit tombak, dan 10 prajurit berpedang.
Penampilan Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan Wakil Bupati Indah Amperawati juga berbeda. Mereka memakai pakaian khas Lumajang berwarna hitam.
Tidak sedikit warga menerobos barikade Satuan Polisi Pamong Praja yang mengamankan di pinggir jalan. Mereka berebut untuk berfoto ria bersama dua pemimpin tertinggi Lumajang.
Usai penyematan, tampak empat buah gunungan hasil bumi setinggi 1,5 meter memasuki lapangan alun-alun. Sorak sorai warga menggema hingga ke sudut kota melihat gunungan itu.
Belum sampai komando dibunyikan, puluhan ribu warga sudah menyerbu ke tengah lapangan mencoba membawa pulang sebanyak mungkin produk pertanian asli dari tangan petani Lumajang.
Meski berdesakan, warga tampak senang berebut bermacam-macam bahan makanan hasil bumi seperti pisang, duren, kelapa, kacang panjang, terong, pakis, tomat, jagung dan lain sebagainya.
"Ini yang paling ditunggu, walaupun rebutan dan dorong-dorongan tetap senang, tadi saya dapat kelapa satu janjang," kata Rena, salah satu pengunjung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.