Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumdin Wali Kota Blitar Dirampok, Wawalkot: Kami Prihatin, Ini Kejadian Pertama di RI

Kompas.com, 13 Desember 2022, 12:09 WIB
Asip Agus Hasani,
Krisiandi

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Blitar, Jawa Timur, Tjutjuk Sunario menyatakan prihatin atas peristiwa perampokan rumah dinas wali kota yang terjadi Senin dini hari.

Menurut Tjutjuk, rumah dinas wali kota menjadi sasaran perampokan merupakan sebuah ironi karena rumah dinas pejabat menerapkan standar pengamanan terbaik.

"Bagaimana rumah dinas wali kota saja bisa dirampok. Apalagi rumah rakyat biasa," ujar Tjutjuk saat ditemui wartawan di Kantor Wali Kota Blitar, Selasa (13/12/2022).

Tjutjuk menyebut kejadian perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar tersebut merupakan kejadian perampokan rumah dinas kepala daerah pertama di Indonesia.

Baca juga: Tak Hanya Disekap, Wali Kota Blitar Juga Sempat Dianiaya Perampok

"Kita prihatin ada kejadian perampokan rumah dinas wali kota. Apalagi ini kejadian yang pertama ya di Indonesia," tambahnya.

Menurut Tjutjuk, rumah dinas kepala daerah termasuk wali kota memiliki sistem pengamanan yang baik, selalu dijaga petugas dan dilengkapi kamera pengawas CCTV.

Karena itu, Tjutjuk berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap peristiwa tersebut dan menangkap pelakunya.

Pengungkapan yang cepat, lanjutnya, penting untuk membantu menciptakan suasana ketertiban dan keamanan di masyarakat setelah dua tahun didera pandemi Covid-19.

Ditambah lagi, kata dia, Indonesia akan segera memasuki tahun politik ketika aspek ketertiban dan keamanan masyarakat menjadi lebih krusial kehadirannya dibandingkan dengan tahun-tahun lainnya.

"Kami berharap ini kejadian terakhir dan tak terulang di tempat lain. Apalagi ini menjelang tahun politik, bagaimana suasana kondusif harus kita ciptakan," tuturnya.

Lebih jauh, Tjutjuk menepis anggapan sebagian pihak bahwa perampokan tersebut dipicu oleh kekecewaan sebagian pihak pada kinerja Wali Kota Santoso.

Sebaliknya, Tjutjuk mengeklaim bahwa Wali Kota dan Pemerintah Kota Blitar memiliki kinerja yang baik terbukti dari banyaknya penghargaan yang diberikan Pemerintah Provinsi dan Pusat.

Baca juga: 5 Fakta Perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Uang 400 Juta Raib, Pelaku Gunakan Mobil Pelat Merah

"Kinerja, kita tahu Kota Blitar bagus. Ada penghargaan provinsi, pusat. Berkali-kali. Bahkan Pak Wali baru saja mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Pusat," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, rumah dinas wali kota Blitar disatroni kawanan perampok pada Senin dini hari. Setelah melumpuhkan petugas jaga, perampok masuk ke kamar dan menyekap Wali Kota dan istrinya, Feti Wulandari.

Perampok yang diduga berjumlah 5 orang itu berhasil membawa kabur uang tunai dan perhiasan senilai sekitar Rp 400 juta. *

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau