Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Seperti Apa Sistem Pengamanannya?

Kompas.com - 13/12/2022, 05:30 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Aksi perampokan terjadi di rumah dinas Wali Kota Blitar di Jalan Sodanco Supriyadi, Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (12/12/2022) dini hari.

Komplotan perampok yang diperkirakan lima orang ini sempat menyekap Wali Kota Blitar Santoso, istri dan tiga anggota Satpol PP yang bertugas menjaga rumah.

Uang tunai senilai Rp 400 juta dan perhiasan milik istri Santoso, Feti Wulandari dirampas para pelaku yang diduga membawa senjata tajam.

Pelaku juga dilaporkan merusak CCTV di yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Baca juga: Rumdin Wali Kota Blitar yang Dirampok Terletak di Jalan Protokol, Hanya 300 Meter dari Mapolres

Pengamanan rumah dinas

Plt Kepala Satpol PP Kota Blitar, Ronny Yosa Pasalbessy mengatakan, sistem pengamanan di rumah dinas Wali Kota Blitar dijaga oleh anggota Satpol PP.

Menurut dia, setiap hari ada tiga shift penjagaan di rumah dinas Wali Kota Blitar, Santoso.

Setiap shift ada tiga sampai empat anggota Satpol PP yang berjaga di rumah dinas.

"Penjagaan rumah dinas dilakukan oleh Satpol PP. Tiap hari ada tiga shift, tiap shift ada tiga sampai empat personel," kata dia dikutip dari TribunJatim.com.

Dia menyebut, pengaturan shift penjagaan di rumah dinas Wali Kota Blitar yaitu, pukul 07.00 - 13.00 WIB, pukul 13.00 - 19.00 WIB dan pukul 19.00 - pagi.

"Yang shift malam biasanya jumlah personelnya sampai empat orang," ujar dia.

Dia menuturkan, anggota yang piket biasanya keliling secara rutin di kawasan rumah dinas Wali Kota Blitar.

"Ada juga pengamanan melekat dari polisi untuk Wali Kota, tapi sifatnya hanya mendampingi saat ada kegiatan. Hanya ada satu personel dari Polri," kata dia.

Dekat Mapolres Blitar

Sementara itu, rumah dinas Wali Kota Blitar diketahui berlokasi di salah satu jalur protokol Kota Blitar, Jawa Timur.

Bahkan, rumah yang berada di Jalan Sodanco Supriyadi Nomor 18 itu hanya berjarak sekitar 300 meter dari Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Blitar Kota.

Polisi mengungkap ksi perampokan diperkirakan berlangsung selama 1 jam, mulai pukul 03.00-04.00 WIB.

Perampok melumpuhkan tiga petugas jaga yang merupakan anggota Satpol PP, lalu masuk ke dalam rumah.

Di dalam rumah, kawanan perampok mengikat Wali Kota Santoso dan istrinya, Feti.

Mereka memaksa Wali Kota menunjukkan tempat penyimpanan uang dan barang berharga.

Para perampok membawa kabur uang tunai senilai Rp 400 juta dan perhiasan milik istri Santoso.

Baca juga: Di Bawah Todongan Sajam, Wali Kota Blitar dan Istri Dipaksa Tunjukkan Tempat Uang dan Perhiasan

Plat merah palsu

Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono menyebut, dari keterangan saksi, kawanan perampok itu mengendarai minibus hitam dengan nomor polisi pelat merah.

Penggunaan pelat merah itu, kata dia, juga terlihat berdasarkan rekaman CCTV dari kamera yang terpasang di pinggir jalan seberang pintu gerbang rumah dinas.

Namun, Argo menduga pelat merah itu palsu dan digunakan untuk mengelabui petugas jaga di rumah dinas.

"Memang yang terlintas, tertampak oleh CCTV di jalan memang menggunakan pelat merah. Tapi pelat merah ini kan tentunya mungkin pengalihan. Belum tentu jenis yang sebetulnya," kata Argo.

"Keterangan dari saksi yang melihat, kendaraan jenis minibus, seperti antara Inova atau Avanza," tuturnya.

Kendati demikian, dia tak menjawab secara lugas saat ditanya mengenai dugaan motif lain di balik aksi nekat itu,

"Bisa dikatakan demikian (profesional). Tapi banyak dugaan. Nanti kita lihat jalannya penyelidikan," ujar dia.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Begini Sistem Penjagaan di Rumah Wali Kota Blitar yang Dibobol Rampok

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani | Editor Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com