SUMENEP, KOMPAS.com - Sejumlah calon jemaah haji di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengurungkan niatnya untuk berangkat ke Tanah Suci.
Pembatalan itu disebabkan lantaran panjangnya daftar antrean haji yang mencapai 34 tahun.
Baca juga: Dites, 1.600 Orang di Sumenep Ternyata Mengidap TBC, Mayoritas Usia Produktif
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep, Choirony Hidayat mengatakan, penarikan atau pembatalan keberangkatan haji terjadi hampir setiap hari.
"Yang melakukan penarikan biaya haji untuk pembatalan keberangkatannya, rata-rata tiap hari 3 hingga 7 orang," kata Choirony, Jumat (9/12/2022).
Choirony menjelaskan, sebagian besar calon haji membatalkan keberangkatan karena alasan usia. Apalagi, waktu tunggu keberangkatan ke tanah suci mencapai 34 tahun.
Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Warga Sumenep Mengeluh Harga Bahan Pokok Naik
"Mayoritas yang menarik biaya haji itu alasannya usia. Mereka usianya di atas 50 tahun, sementara daftar tunggu keberangkatan haji 34 tahun, sehingga mereka merasa tidak memungkinkan lagi bisa menunaikan ibadah haji ke tanah suci," tuturnya.
Mereka yang menarik biaya haji ditengarai lebih memilih berangkat ke Mekkah melalui umrah.
Keberangkatan ke Tanah Suci melalui umrah dipandang lebih cepat jika harus menunggu selama 34 tahun.
Baca juga: Asyifa, Balita Tanpa Anus di Sumenep, Terima Bantuan dari Pembaca Kompas.com
Choirony menyayangkan fenomena pembatalan tersebut.
"Karena haji merupakan ibadah wajib, maka seharusnya yang mendaftar tidak membatalkannya. Walaupun misalnya mau umrah, maka silahkan umroh tanpa menarik biaya haji," tuturnya.
Kendati begitu, ia mengaku tetap meminimalkan adanya pembatalan. Kemenag Sumenep, lanjut dia, selalu memberikan imbauan dan arahan agar tidak membatalkan haji. Namun, bisa dilimpahkan kepada anak atau saudara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.