Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Penyelundupan 1.500 Pil Dobel L ke Lapas Kediri Digagalkan

Kompas.com, 9 Desember 2022, 14:01 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Petugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kediri, Jawa Timur, menggagalkan upaya penyelundupan seribuan pil dobel L ke dalam penjara.

Barang terlarang itu disamarkan dalam paket kiriman yang berisi 12 kemasan kotak sarung.

Obat keras yang kerap disalahgunakan untuk mabuk-mabukan itu berjumlah 1.527 butir. Selainnya juga terdapat tiga buah telepon genggam.

Kepala Lapas Kediri M.Hanafi mengatakan, pengungkapan itu bermula saat petugasnya melakukan pemeriksaan rutin setiap barang yang masuk.

Baca juga: Modus Pinjam Kartu ATM Pacar, Pria di Madiun Kuras Uang Rp 12 Juta Milik Kekasihnya untuk Beli Narkoba

Dalam pemeriksaan sebuah paket melalui sinar X, diketahui di dalamnya ada benda yang mencurigakan yang terbungkus aluminium foil.

"Saat dibongkar isinya pil dobel L dan hape itu," ujar Hanafi pada Kompas.com, Jumat (9/12/2022.

Dari pemeriksaan lanjutan, paket kiriman tersebut diantar seorang perempuan yang ditujukan kepada Idris (39), seorang warga binaan yang mendekam di dalam penjara.

"Itu kita sempat kejar perempuan itu. Karena setelah nitip paket, dia langsung menghindar," lanjut Hanafi.

Adapun Idris, Hanafi menambahkan, telah mengakui paket tersebut. Dia merupakan napi kasus narkoba yang sudah menjalani 4 tahun dari vonis 6 tahun penjara.

Dia juga mengikuti program asimilasi karena sudah menjalani separuh dari masa penahanannya. Bahkan di dalam lapas, Idris dipercaya menjadi ustad.

Namun karena perbuatannya itu, kata Hanafi, asimilasi Idris dicabut.

"Asimilasinya saya hentikan, saya cabut. Bagi saya dia telah melakukan pelanggaran berat," lanjutnya.

Pengungkapan itu menurutnya merupakan gambaran ketegasan dalam komitmennya memerangi peredaran narkoba dalam lapas.

Apalagi upaya penyelundupan itu kerap terjadi. Berdasarkan kasus sebelumnya, penyelundupan menggunakan modus dilempar dari luar pagar penjara.

Dan pihaknya saat ini sudah meninggikan pagar itu untuk mengatasi modus tersebut.

"Tapi mereka (pengedar narkoba) pasti mencari celah. Makanya itu saya antisipasi dengan mewanti-wanti pengamanan dari depan (gerbang utama). Ternyata betul terjadi (penyelundupan)," ujarnya.

Pihaknya kini juga semakin mempertebal pengamanan mengingat sebentar lagi merupakan momentum pergantian tahun.

"Kita antisipasi juga perayaan tahun baru," pungkasnya.

Adapun atas terjadinya upaya penyelundupan itu, pihaknya sudah menyerahkan perkaranya ke Satuan Reserse Narkoba Polres Kediri Kota untuk menindaklanjutinya.

Kepala Satnarkoba Polres Kediri Kota Ajun Komisaris Ipung Hariyanto mengatakan, dari hasil pemeriksaan diketahui barang tersebut dipesan Idris dari seseorang yang kini mendekam di Lapas Pasuruan.

"Awalnya minta kiriman hape, tapi berkembang hingga dobel L itu," ujar Ipung.

Baca juga: Anggota DPRD Lombok Barat Diserahkan ke BNN, Alami Kecanduan Narkoba Kategori Sedang

Pihaknya juga sempat mengamankan YN (38), perempuan yang mengirim paket tersebut ke lapas.

"Yang bersangkutan adalah istri dari napi (Idris)," ujar Ipung.

Namun dari hasil pemeriksaan, kata Ipung, YN tidak mengetahui jika paket yang dibawanya itu berisi obat dobel l.

Atas hal ini, pihaknya berkoordinasi dengan kejaksaan maupun lembaga hukum lainnya untuk memperjelas perkara hukumnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau