Salin Artikel

Pengelola Padepokan Menolak Dievakuasi Saat Erupsi Semeru, Bupati Lumajang: Harus Evakuasi

Pria itu juga membentak petugas dengan alasan dari dulu tak pernah mengungsi saat Gunung Semeru meletus.

"Ini urusan saya, gak usah ngatur, dari dulu saya tidak pernah lari," kata pria yang diduga pengasuh pondok pesantren itu dikutip dari video.

Pria tersebut juga menahan petugas untuk mengevakuasi semua santri yang ada di pondoknya. Bahkan, ia berani menjamin keselamatan 15 santri yang bertahan di sana.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengonfirmasi perihal video yang viral tersebut. Menurutnya, video itu diambil di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.

Thoriq membantah pria tersebut seorang pengasuh pondok pesantren. Berdasarkan informasi yang diperolehnya, tempat itu merupakan padepokan, bukan pondok pesantren.

"Saya terima informasi dari warga yang ada di Supiturang, memang benar tidak mau dievakuasi, tapi di sana bukan pondokan yang ada madrasah diniyahnya seperti halnya pondok pesantren, ada yang mengatakan di sana seperti padepokan," jelas Thoriq.

Bahkan, Thoriq berencana menyeberang ke Pronojiwo yang aksesnya terputus untuk memastikan semua warga telah dievakuasi.

"Jadi itu yang sedang kami tangani dan akan dilakukan evakuasi dan relokasi, tetap harus evakuasi," tegasnya.

Untuk diketahui, aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih tinggi dan perlu diwaspadai oleh warga.

Terbaru, sekitar pukul 11.36 WIB, masih terjadi luncuran Awan Panas Guguran (APG) dengan jarak luncur enam kilometer ke arah tenggara.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/12/05/165150078/pengelola-padepokan-menolak-dievakuasi-saat-erupsi-semeru-bupati-lumajang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke