Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Guguran, Warga 2 Desa di Lumajang Dievakuasi

Kompas.com - 04/12/2022, 15:29 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Gunung Semeru di Jawa Timur mengeluarkan awan panas guguran (APG), Minggu (4/12/2022).

Per Minggu pukul 12.00 WIB, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) menaikkan status Gunung Semeru dari Level 3 atau Siaga menjadi Level 4 atau Awas.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, APG mulai terjadi sejak Minggu dini hari sekitar pukul 02.00 atau 03.00 WIB.

"Dan puncaknya di jam 06.00 pagi. Jam 08.00, 10.00, 11.00 (APG) sudah turun hingga jarak 10 kilometer. Begitu sudah turun ke 10 kilometer, maka jam 12.00 tadi ditetapkan sebagai keadaan Awas," ujarnya dalam program Breaking News Kompas TV, Minggu siang.

Thoriqul menuturkan, ada dua desa yang terdampak APG, yakni di Desa Supiturang, Kecamatam Pronojiwo; dan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Awan Panas Meluncur Sejauh 7 Km Pagi Ini

Ia menjelaskan, awan panas guguran Gunung Semeru tersebut turun di jalur aliran lahar sungai.

"Karena ini masih di aliran lahar sungai, maka masyarakat yang ada di sekitar aliran lahar kita evakuasi ke tempat yang lebih aman. Evakuasi sudah dilakukan," ucapnya.

Adapun desa yang terdampak hujan abu antara lain di Desa Penanggal, Desa Sumbermujur, Desa Pronojiwo, Desa Supiturang.

"Yang tadi terdampak APG itu pasti terdampak abu, dan sekarang kondisinya gelap. Sekarang ini hujan, saya berada di Balai Desa Penanggal, hujan air dan hujan abu campur," ungkapnya.

Baca juga: Gunung Semeru Meletus dan Luncurkan Awan Panas, Warga Diimbau Menjauh

 

Status Gunung Semeru dinaikkan jadi Awas

Tangkapan layar CCTV, luncuran APG dari puncak Gunung Semeru, Minggu (4/12/2022)KOMPAS.com/Miftahul Huda Tangkapan layar CCTV, luncuran APG dari puncak Gunung Semeru, Minggu (4/12/2022)

Terkait dinaikkannya status Gunung Semeru menjadi Awas, Kepala PVMBG Hendra Gunawan meminta agar tidak ada aktivitas masyarakat dalam radius 8 kilometer dari puncak dan sektoral arah tenggara (Besuk Kobokan dan Kali Lanang) sejauh 19 kilometer dari puncak.

"Status Gunung Semeru dinaikkan dari Siaga (Level 3) menjadi Awas (Level 4) terhitung hari Minggu 4 Desember 2022 pukul 12.00 WIB," tuturnya, dikutip dari Antara.

PVMBG mencatat bahwa pada Minggu pukul 02.46 WIB terdapat erupsi disertai awan panas guguran yang terjadi di Gunung Semeru. Tinggi kolom erupsi mencapai 1.500 meter di atas puncak.

Baca juga: Status Gunung Semeru Naik Jadi Awas

Awan panas guguran itu berlangsung menerus. Hingga pukul 06.00 WIB, jarak luncurnya telah mencapai 7 kilometer dari puncak ke arah Besuk Kobokan.

Kemudian, sejak pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB, aktivitas kegempaan terekam sebanyak delapan kali gempa letusan dan satu kali gempa awan panas guguran.

Hendra menjelaskan, situasi tersebut menunjukkan aktivitas erupsi dan awan panas guguran di Gunung Semeru masih sangat tinggi.

"Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru," terangnya.

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, BPBD Tutup Sementara Jalur Penyeberangan di Kali Lanang Curah Kobokan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com