Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 SD di Jombang Dibobol Maling, Tabungan Siswa hingga Kamera CCTV Raib

Kompas.com, 30 November 2022, 19:27 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Dua Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, disatroni pencuri. Sejumlah barang berharga di sekolah itu raib digasak maling.

Kedua sekolah yang disatroni pencuri tersebut adalah SDN Mentaos, Kecamatan Gudo, serta SDN Kauman 2, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang.

Baca juga: Tolak RUU Omnibus Law Kesehatan, Dokter dan Nakes di Jombang Demo

Salah satu guru di SDN Mentaos Muarifa mengatakan, pencurian terjadi pada Minggu (27/11/2022) malam. Para guru baru mengetahui hal itu pada Senin (28/11/2022) pagi.

Hal itu diketahui saat salah satu guru di sekolah itu datang lebih awal. Guru itu mendapat loker di ruang tenaga pengajar terbuka.

"Jam enam itu sudah ada guru yang ke datang untuk persiapan lomba drum band, terus lihat loker-lokernya bapak-ibu guru sudah terbuka semuanya,” ungkap Muarifa, Rabu (30/11/2022).

Dia menuturkan, guru yang datang lebih awal tersebut kemudian memberitahukan kondisi mencurigakan di sekolah kepada kepala sekolah.

Menyadari adanya pencurian, para guru kemudian memeriksa sejumlah barang yang hilang di sekolah itu.

Muarifa mengungkapkan, pencuri yang beraksi di SDN Mentaos, mengambil uang tabungan siswa di dua loker, masing-masing sebesar Rp 175.000 dan Rp 115.000.


Selain uang tabungan siswa, pencuri mengambil dua kamera pemantau atau CCTV yang ada di ruang guru.

“Awalnya mau lihat CCTV, tapi ternyata juga hilang. Jadi yang diambil itu dua CCTV itu, sama uang tabungan siswa Rp 175.000 sama Rp 115.000,” kata Muarifa.

Dia menjelaskan, berdasarkan rekaman CCTV tersisa di sekolah, pencuri yang menyatroni SDN Mentaos beraksi seorang diri. Pencuri masuk dan keluar ke ruang guru melalui atap dan membobol plafon ruangan.

"Terlibat di CCTV satu orang. Ciri-cirinya pakai kaos warna hitam, terus rambutnya agak keriting,” ungkap Muarifa.

Selain di SDN Mentaos, Kecamatan Gudo, aksi pencurian juga dialami SDN Kauman 2 yang berada di wilayah Kabuh, Kabupaten Jombang. Aksi pencurian di sekolah itu diketahui pada Senin (28/11/2022) pagi.

“Malingnya masuk lewat jendela ruang guru. Jendela ruang rusak karena dicongkel,” kata Andreas Eko Susanto (38), guru SDN Kauman 2, Rabu (30/11/2022).

Dia menuturkan, aksi pencuri menyatroni sekolahnya terekam kamera pemantau atau CCTV. Pencurian dilakukan oleh dua laki-laki, pada Senin (28/11/2022) dini hari.

Andreas mengungkapkan, selain mengacak-acak ruang guru, kedua pencuri yang terekam CCTV menggondol dua LCD proyektor, sebuah wireless router, kamera digital, dan adaptor kamera CCTV.

“Kalau yang terekam CCTV, pelakunya dua orang pria. Satu orang rambut panjang dan yang satunya pakai topi,” ujar dia.

Setelah memastikan adanya pencurian, kata Andreas, pihaknya segera melaporkan kasus tersebut ke Pemerintah Desa Kauman dan Kepolisian Sektor Kabuh.

Sementara itu, Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat mengatakan, aksi pencurian yang dialami beberapa sekolah di Jombang menjadi perhatian khusus dari kepolisian.

Baca juga: ABG Jombang Disekap di Tangerang, Hanya Diberi Makan Sekali Sehari hingga Disetubuhi

Kasus itu tidak hanya terjadi Kabupaten Jombang. Aksi pencurian dengan sasaran sekolah juga terjadi di Mojokerto dan Malang.

"Untuk kejadian pembobolan sekolah, perlu kami sampaikan bahwa kejadian ini tidak hanya terjadi di Jombang, tapi di Mojokerto dan Malang juga,” ujar Nurhidayat saat dikonfirmasi, Rabu.

Untuk menangani kasus itu, Polres Jombang telah menjalin komunikasi dan terus berkoordinasi dengan Polres Mojokerto dan Polres Malang.

“Kami sudah koordinasi dengan polres-polres tersebut, termasuk mengumpulkan rekaman CCTV, juga menerjunkan tim Inafis untuk melacak identitas. Koordinasi terus dilakukan untuk mengungkap apakah pelaku merupakan jaringan yang sama," ujar Nurhidayat.

Dia menambahkan, sekolah yang memiliki aset berharga agar meningkatkan sistem keamanan mandiri serta rutin melakukan patroli di sekolah.

Berdasarkan kejadian-kejadian sebelumnya, terutama di wilayah Kecamatan Wonosalam, pelaku menargetkan sekolah dengan kepemilikan aset berharga tertinggal di sekolah sebagai sasaran pencurian.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau