Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Warga Ceritakan Detik-detik Sugiati Tertabrak Kereta Api di Blitar, Sempat Dikira Meninggal, Ternyata Hidup

Kompas.com - 15/11/2022, 17:00 WIB

KOMPAS.com - Sugiati (36) tertabrak Kereta Api (KA) Gajayana di Kelurahan Tangkil, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Senin (14/11/2022) pagi.

Saat ditemukan warga, tubuh Sugiati tertelungkup di tengah rel. Warga mengira perempuan asal Tegalrejo, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar, itu meninggal dunia. Sugiati ternyata masih hidup.

Salah satu saksi mata mengatakan, korban awalnya berjalan kaki dari arah selatan atau rumahnya, menuju utara atau ke Kecamatan Wlingi.

"Iya, banyak yang tahu kalau korban melintas pagi itu, namun tak menyangka bakal terjadi kecelakaan itu. Ia seperti mengenakan pakaian orang olahraga. Yang kami ingat itu, ia mengenakan kaus apa jaket, namun ada penutup kepalanya dan bersepatu," ujar seorang warga, pria berusia 40 tahun yang rumahnya dekat dengan tempat kejadian perkara, Senin, dikutip dari Tribun Jatim.

Baca juga: Dikira Meninggal Usai Tertabrak Kereta dari Belakang, Ternyata Sugiati Masih Hidup

Hanya saja, menurut saksi mata, korban tidak berjalan ke arah utara atau menuju jalan raya Wlingi, yang mana ketika pagi ramai orang jalan-jalan sambil olahraga. Korban justru berjalan ke perlintasan KA. Ia tidak menyeberang ke arah utara, melainkan berbelok ke kanan atau ke arah timur sambil berjalan kaki menyusuri rel.

Menurut saksi, banyak warga yang melihat Sugiarti tidak sedang jalan kaki, tetapi seperti orang joging di atas rel.

"Iya, agak aneh, wong olahraga kok di atas rel, meski kondisinya sepi atau tak ada kereta api melintas. Padahal, kalau pagi itu rawan karena sering ada KA yang melintas," ucapnya.

Baca juga: Sugiati Tertabrak Kereta Api dari Belakang, Tubuh Tertelungkup di Tengah Rel dan Dikira Meninggal, Ternyata Hidup

Beberapa saat kemudian, dari arah belakang korban, meluncur KA Gajayana yang menuju Malang.

Korban pun tertabrak sekitar 300 meter di timur palang pintu Lingkungan Pandean.

Usai tertabrak kereta api, tubuh Sugiati tersungkur di tengah rel. Tubuhnya diduga dilewati oleh rangkaian kereta api tersebut.

"Baru setelah KA itu melintas atau melewati tubuh korban, warga langsung geger karena tahu ada ibu-ibu tertabrak KA," ungkapnya.

Kala itu, warga tak tahu bahwa Sugiati selamat. Ketika ditemukan warga, Sugiati pingsan, sehingga warga mengira ia meninggal.

Baca juga: Detik-detik Kecelakaan Maut Mobil Tertabrak Kereta Api di Tasikmalaya, Bermula Saat Korban Lewati Perlintasan Tanpa Palang Pintu

 

Penjelasan polisi

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Kepolisian Resor (Polres) Blitar Iptu Udiono menuturkan, usai tertabrak kereta, tubuh korban tertelungkup di tengah rel. Wajahnya penuh darah.

Usai dievakuasi, korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo Wlingi.

“Iya, benar. Ternyata korban siuman dan bahkan informasinya sudah membaik,” tuturnya kepada Kompas.com.

Baca juga: 4 Sahabat Jadi Korban Kecelakaan Maut Kereta Api di Tasikmalaya, Sempat Pamit Wisata ke Pemandian Air Panas

Udiono menambahkan, menyusul adanya klarifikasi dari sejumlah warga di media sosial yang menyatakan korban masih hidup, pihak kepolisian pun mengoreksi informasi yang disampaikan kepada wartawan perihal Sugiati meninggal.

“Setelah kami konfirmasi ulang ternyata korban masih hidup. Dan ini sungguh luar biasa, mengherankan,” jelasnya.

Baca juga: Terjadi Dini Hari, Tak Ada Saksi Mata Saat Suzuki Swift Ditabrak Kereta Api Serayu di Tasikmalaya

Meski demikian, Udiono mengaku belum memperoleh informasi lengkap soal kronologi kejadian.

“Kita tidak dapat memastikan apakah korban betul-betul tidak menyadari adanya kereta dari belakang atau ada niatan korban untuk bunuh diri,” terangnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani | Editor: Andi Hartik)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Ngerinya Detik-detik Ibu di Blitar Tertabrak Kereta Api, Ternyata Nasib Berkata Lain

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jombang Hari Ini, Rabu 29 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jombang Hari Ini, Rabu 29 Maret 2023

Surabaya
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Mojokerto Hari Ini, Rabu 29 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Mojokerto Hari Ini, Rabu 29 Maret 2023

Surabaya
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Malang Hari Ini, 29 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Malang Hari Ini, 29 Maret 2023

Surabaya
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tulungagung Hari Ini, 29 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tulungagung Hari Ini, 29 Maret 2023

Surabaya
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Sidoarjo Hari Ini, 29 Maret 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Sidoarjo Hari Ini, 29 Maret 2023

Surabaya
Kecelakaan Maut Truk Vs Honda Beat di Banyuwangi, Pengendara Motor Tewas

Kecelakaan Maut Truk Vs Honda Beat di Banyuwangi, Pengendara Motor Tewas

Surabaya
Ketua DPRD Kota Malang Minta Spanduk Ajakan Golput Dicopot, Satpol PP: Belum Dapat Arahan

Ketua DPRD Kota Malang Minta Spanduk Ajakan Golput Dicopot, Satpol PP: Belum Dapat Arahan

Surabaya
Bayi di Trenggalek Meninggal Diduga Usai Imunisasi, Keluarga Lapor Polisi, Ini Penjelasan Dinkes

Bayi di Trenggalek Meninggal Diduga Usai Imunisasi, Keluarga Lapor Polisi, Ini Penjelasan Dinkes

Surabaya
Ditemani Ayah Kandung, Bocah 15 Tahun di Situbondo Datangi Kantor Polisi, Lapor Diperkosa Ayah Tirinya

Ditemani Ayah Kandung, Bocah 15 Tahun di Situbondo Datangi Kantor Polisi, Lapor Diperkosa Ayah Tirinya

Surabaya
Paus Sepanjang 10 Meter Ditemukan Mati di Perairan Kangean Sumenep

Paus Sepanjang 10 Meter Ditemukan Mati di Perairan Kangean Sumenep

Surabaya
Proyek Pembangunan 'Flyover' Aloha Timbulkan Kemacetan, Bupati Sidoarjo Minta Maaf

Proyek Pembangunan "Flyover" Aloha Timbulkan Kemacetan, Bupati Sidoarjo Minta Maaf

Surabaya
Sempat Minta Perlindungan, Napi di Rutan Magetan Ditemukan Tewas Gantung Diri

Sempat Minta Perlindungan, Napi di Rutan Magetan Ditemukan Tewas Gantung Diri

Surabaya
Dugaan Penyelewengan Dana PKH di Malang, Nilai Kerugian Negara Jadi Rp 473 Juta

Dugaan Penyelewengan Dana PKH di Malang, Nilai Kerugian Negara Jadi Rp 473 Juta

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Surabaya untuk Lebaran 2023

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Surabaya untuk Lebaran 2023

Surabaya
Soal Bagi-bagi Amplop PDI-P di Masjid Sumenep, Takmir Sebut Dilakukan Sejak 2006

Soal Bagi-bagi Amplop PDI-P di Masjid Sumenep, Takmir Sebut Dilakukan Sejak 2006

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke