Dia mengatakan, Partai Demokrat tidak ingin deklarasi hanya dilakukan sekedar formalitas belaka.
"Lalu akhirnya justru hanya sekedarnya saja. Kalau hanya untuk mendeklarasikan lalu kemudian anyep (hambar), tidak berkembang, bahkan akhirnya seolah jalan di tempat dan mundur ke belakang, rasanya bukan itu yang kita inginkan," katanya.
Baca juga: Pemodal Besar Bikin Deklarasi Koalisi Perubahan Batal, Surya Paloh: Siapa Itu? Kita Ingin Juga...
AHY mengatakan, pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) menjadi salah satu agenda utama yang terus dibahas oleh Nasdem, Demokrat dan PKS. Dia mengatakan, Partai Demokrat ingin nantinya pasangan yang diusung benar-benar memiliki kans kemenangan.
"Untuk pasangan ini juga menjadi salah satu agenda utama yang kita terus bahas. Sekali lagi di antara ketiga partai ini tidak ada yang ingin gegabah. Kami ingin meyakinkan pasangan yang diusung nanti benar-benar bisa memiliki kans kemenangan yang baik," katanya.
Menurutnya, perlu untuk membedah peta politik Indonesia untuk meraih kemenangan pada Pemilu 2024.
"Kita harus membedah peta politik Indonesia saat ini, mana yang merupakan basis-basis kekuatan, mana yang juga ada tantangannya, mana yang merupakan masyarakat yang masih belum menentukan pilihannya atau undecided atau swing voters, ini juga menjadi peluang bukan hanya buat Demokrat tapi juga buat poros perubahan," katanya.
Sebagai informasi, deklarasi koalisi antara Partai Nasdem, Demokrat dan PKS atau Koalisi Perubahan yang rencananya dilakukan pada 10 November 2022 batal terlaksana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.